Sekarang kita menuju ke Manggar, Ibu kota dari Belitung Timur. Kota ini mendapat julukan KOTA SERIBU WARUNG KOPI. Mengapa demikian? karena di sepanjang jalan yg ada di kota ini berjejer warung-warung kopi. Tidak banyak yg disuguhkan di warung2 ini, hanya ada kopi, kopi susu, teh, teh susu dan penganan berupa gorengan, mie instant dan snack berupa keripik2.
Pengunjung warkop2 ini mayoritas kaum laki-laki, konon katanya mereka betah berlama-lama ditempat ini hanya untuk mengobrol dengan ditemani secangkir kopi. Ini juga katanya kebiasaan orang melayu yang memang doyan ngobrol. Obrolan yang terjadi pun bervariasi, dari mulai masalah politik, gosip, kenaikkan harga barang sampai dengan bermain catur. Semua bisa dilakoni di warung kopi
Kota ini juga sempat menjadi lokasi syuting film fenomenal laskar Pelangi. Beberapa diantaranya adalah Toko Sinar Harapan. Toko tempat dimana Ikal cs membeli kapur tulis dan juga toko dimana Ikal bertemu dengan cinta pertamanya (A Ling).
Dari Manggar kita menuju desa Gantong, desa nya Laskar Pelangi. Di desa ini mayoritas pengambilan gambar di film LP diambil. Mulai dari replika SD Muhannadiyah, SD PN, Lapangan tempat anak2 LP menari dengan diiringi suara Mahar ketika menyanyikan Seroja, Gudang PT Timah, Wisma Ria (tempat Ikal menonton Film setelah Pak Harfan Meninggal) hingga jalan2 yg di lalui pada saat karnaval 17 agustus dimana SD Nuhammadiyah menjadi juaranya.
Di Gantong ada satu bendungan yg cukup terkenal, namanya Bendungan PICE. Ini merupakan tempat favorit muda-mudi Gantong menghabiskan waktu mereka. Pada saat perpisahan Syuting Film LP di Villa LOR IN tanjung Tinggi, aku sempat mendapatkan suguhan salah satu lagu khas masyarakat Belitong, judul nya KE PICE:
Ke Pice.....Ke Pice....
Ade Jeramba Gede.....
Ae gemuruh....Ae gemuruh.....
Bebueh...bueh......
Musim Ujan banyak ikan kecik,
Terkenal namanya Cempetik,
Bukan Linggam, bukan jua kelik,
Makan Sepinggan nak bubu agi.....
Andrea Hirata, penulis Laskar Pelangi, berasal dari Desa Gantong ini. Desa terpencil yang sederhana, masih kental dengan adat istiadat Melayu ternyata mampu menghasilkan seorang penulis dengan karya fenomenal nya, tidak hanya di gemari di Indonesia, Novel dan Film ini pun mendapatkan sambutan yg luar biasa dari masyarakat luar negeri. Salut untuk anak melayu.........
Salam Jalan Jalan
Ayuk Lin
Sang Lirik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar