Kamis, 22 Oktober 2009

Wisata Napak Tilas Laskar Pelangi

Seiring suksesnya Novel dan Film Laskar Pelangi (LP), Pulau Belitung mulai dilirik untuk menjadi tujuan wisata. Sebelum nya, tidak banyak yang tahu akan keberadaan pulau ini. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke pulau ini merupakan para penggemar yang ingin melihat secara langsung tempat tempat yang dituliskan dan digambarkan secara menarik dalam Novel dan Film LP.



Sekolah Muhammadiyah yang menjadi cerita sentral dari LP adalah tujuan pertama yang ingin dikunjungi oleh para penggemar LP. Tentu saja yang akan dikunjungi adalah replika dari SD tersebut yang di gunakan di dalam Film LP. Bangunan asli sudah tidak ada lagi, karena sudah berganti dengan bangunan permanen. Lokasi dari replika ini terletak di desa Gantong.





Menurut Ibu Muslimah yang merupakan Ibu guru dari para anggota LP, replika yang dibuat oleh crew Film LP benar2 mirip dengan bangunan asli SD Muhammadiyah tempat beliau mengajar anak2 LP di tahun 1970an. Sampai2 beliau tidak ingin masuk ke lokasi ini, karena akan membangkitkan kembali ingatan akan kesedihan dan keprihatinan yang terjadi pada masa itu.



Berbanding terbalik dengan bangunan SD Muhammadiyah, SD PN Timah yang merupakan tempat bersekolah nya anak2 dari para pegawai PN Timah, merupakan bangunan kokoh peninggalan Belanda. Koridor2 panjang serta dinding2 tinggi yang menjulang merupakan tempat yang nyaman untuk mendapatkan pendidikan.



Foto diatas merupakan aula terbuka yang terdapat di bagian belakang SD PN Timah. Aula ini biasa dipergunakan untuk acara2 penting seperti penyambutan murid2 baru yang akan bersekolah disini.



Berbicara tentang PN Timah, tidak akan terlepas dari bangunan Gedong yang disebut2 Andrea Hirata di dalam novelnya yang merupakan tempat tinggal para pegawai PN Timah yang di panggil orang2 Staff oleh penduduk di luar kompleks ini.
Rumah diatas salah satu contoh Gedong yg masih ada dan terawat. Pada saat runtuhnya PN Timah, gedong2 ini menjadi sasaran kemarahan masyarakat Belitung yang muak dengan kesenjangan yang terjadi dalam kurun waktu yang lama, mereka menjarah isi gedong dan merusak bangunannya.



Masih dari dalam Kompleks PN Timah, kita akan menemukan satu bangunan yang disebut Wisma Ria. Bangunan sesungguhnya telah hancur pada saat terjadi penjarahan besar2an di kompleks ini. Foto diatas merupakan Wisma Ria versi Film LP. Yang menjadi ciri bangunan ini adalah patung orang bersorban biru yang sedang meniup seruling.



Diluar pagar kompleks PN Timah, kita akan banyak menemukan bangunan seperti foto diatas. Ini disebut Rumah Panggung oleh masyarakat Belitung. Pada saat membaca LP, rumah panggung yang saya bayangkan adalah rumah dengan tiang2 tinggi dimana ruang yg terdapat di bawahnya bisa menjadi kandang hewan ternak seperti ayam atau bebek, dan juga tempat menaruh cadangan kayu bakar yang di gunakan untuk memasak seperti yang sering kita jumpai di banyak kabupaten di daerah Sumatera Selatan. Tapi ternyata rumah panggung yang dimaksud oleh orang belitung adalah seperti yang terlihat di foto.



Satu lagi bangunan Belanda yang bisa kita temukan di pulau ini dan masih berfungsi adalah Bendungan PICE. Pada sore hari, terutama pada hari libur, tempat ini biasanya menjadi tempat nongkrong anak2 muda Belitung.



Beberapa kali Andrea menyebut Sungai Lenggang di dalam novelnya, foto diatas adalah salah satu bagian dari sungai Lenggang yang berada di dekat Gudang Timah di desa Gantong. Sungai ini merupakan sungai terpanjang dan terbesar yang terdapat di pulau Belitung.



Masih ingat akan kisah cinta antara Ikal dan A ling bukan ?
Nah inilah Toko Sinar Harapan kepunyaan keluarga Aling tempat dimana anak2 LP membeli kapur dan Ikal menambatkan hatinya pada Aling. Ini toko sinar harapan versi film, toko yg sesungguhnya tidak diijinkan pemiliknya untuk dijadikan tempat syuting.



Ini adalah pulau lengkuas yang dijadikan tempat lokasi pengambilan gambar anak2 LP disaat mengunjungi Tuk Bayan Tula. Di Novel pulau markasnya Tuk Bayan Tula ini, dikenal sebagai Pulau Lanun.



Pantai berpasir putih dengan tebaran Batu Granit ini adalah Pantai Tanjung tinggi. Tempat ini merupakan lokasi pengambilan gambar sewaktu Ikal Dewasa (Lukman Sardi) bertemu dengan Lintang Dewasa (Ario Bayu).



Nah pada kesempatan ini juga, kami berhasil bertemu dengan 2 orang dari anggota Laskar Pelangi yang Asli yaitu A Kiong dan Istrinya Zahara. Yg memakai jilbab putih adalah anak perempuan mereka. A Kiong juga turut berperan di dalam film LP sebagai ayah A Kiong.

NB: All Pictures above are taken by Mas Rizal (Bentang Pustaka)


Salam Jalan Jalan,

Ayuk Lin
Sang Lirik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar