Hmm event kumpul blogger tahun ini kembali terjadi. Yup Pesta Blogger 2009 memiliki keunikan yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Beragam acara tampil menarik dan heboh, karena banyak mengundang blogger dari seluruh Indonesia. Tidak hanya itu blogger asal Amerika, Australia dan Singapore pun hadir meramaikan acara ini. Seperti apa acara ini, mari kita bahas satu persatu.
Panggung Utama
Panggung utama menyajikan banyak acara menarik. Ada diskusi bersama Prita Mulyasari, diskusi tentang perkembangan blogger di daerah dan sambutan dari bapak menkominfo yang baru (Tifatul Sembiring).
Acara semakin menarik dengan kehadiran Panji yang menyajikan beberapa lagu rap. Sebuah pengalaman menarik dan unik bagi yang belum pernah datang ke acara blogger.
Diskusi Blogpreneur bersama pak Nukman
Diskusi semakin menarik ketika pak Nukman memaparkan banyak hal tentang dunia pemasaran di blog. Ruangan ini lumayan rame dibanding dengan ruangan-ruangan yang lain. Karena antusiasme terhadap dunia entrepreneur sangat tinggi.
Beberapa pemilik blog yang menawarkan jualanpun berdatangan dan turut larut diskusi, ruangan ini benar-benar membuat cakrawala berpikir kita tentang dunia entrepreneur menjadi bertambah. Cukup menarik dan sayang sekali untuk dilewatkan.
Bertabur Bintang
Dalam acara ini bertaburan para bintang lho…. Saya kemarin banyak sekali bertemu dengan para public figure dari beberapa bidang. Di deretan penyanyi saya bertemu dengan Sherina Munaf. Bertemu dengannya membuat saya sedikit heran, kok Sherina kurus banget ya….
Tidak hanya itu saya juga ketemu dengan Mayla Faiza, pemain violin yang terkenal di manca negera. Mbak Mayla ini ternyata orang cantik lho.... Gak nyangka bisa ketemu dia lagi di tahun ini.
Eko Ramaditya Dikara, penulis buku Blind Power dengan keterbatasan penglihatan ini memberikan banyak sekali inspirasi bagi kita terutama soal pilihan hidup dan bagaimana menjadi kuat dalam sebuah keterbatasan.
Raditya Dika, wah kalau ini mah gak usah ditanya meski saya tidak foto bareng, saya bertemu dengan dia dan Sherina. Nah berhubung dia jadi pembicara di event ini, Sherina juga ikutan mampir ke acara ini. Lumayanlah bisa ketemu Sherina, hohohoho….
Kesimpulannya
Acara ini sukses besar karena menampilkan banyak sekali informasi tentang dunia blog. Sayang benget kalau kita tidak sempat menghadirinya, rugi lho!!!
Ok sekian informasi jalan-jalan kali ini
Salam Jalan-Jalan
Mas Senda
Sang Lirak
Senin, 26 Oktober 2009
Jadi moderator di Indonesia Library and Publisher Expo
Hmm acara Indonesia Library and Publisher Expo adalah acara pameran pertama yang diselenggarakan IKAPI. Konsep acaranya cukup menarik karena perpaduan antara pameran perpustakaan dan penerbitan.
Pameran ini benar-benar memberikan sumbangsih berharga bagi para pengunjung tentang bagaimana cara mengelola sebuah perpustakaan.
Serunya jadi moderator
Ketika saya ditunjuk menjadi moderator acara bedah buku mas Tasaro (Galaksi Kinanthi) saya sangat terhentak dan cukup dibuat kaget. Kekagetan saya bukan karena saya belum pernah jadi moderator. Kekagetan saya lebih disebabkan pada buku yang akan saya bedah.
Hmm kalau mau jujur saya ngefans banget sama karya-karya mas Tasaro. Buat saya ia pantas disebut sebagai guru menulis novel. Karena jujur saya banyak belajar dari karya-karyanya.
Galaksi Kinanthi adalah sebuah Master Piece dari seorang Tasaro. Sebab ia mendedikasikan waktu hidupnya untuk membuat novel ini. Dan beruntungnya saya bisa diberi kesempatan satu panggung membawa acara bedah bukunya.
Actually, acara bedah buku ini mengalir mengikuti ritme suasana. Meski pengunjung yang datang dan melihat acara ini sedikit, tidak menyurutkan niat kami untuk menghidupkan acara ini. So, sayang banget buat yang gak dateng ke acara ini, terlebih para penggemar Tasaro.
Tasaro adalah orang yang cerdas dalam menyampaikan isi bukunya. Perbincangan kami membuat saya banyak belajar tentang bagaimana menghadapi audience meski tidak sesuai dengan harapan, actually ini adalah moment berharga untuk belajar banyak hal, teruntuk diri saya secara pribadi.
Fiuh, baiklah sekian dulu liputan jalan-jalan kali ini. Jangan lupa untuk pantengin terus cerita jalan-jalan dari Sang Lirak dan Sang Lirik….
Salam Jalan-Jalan
Mas Senda
Sang Lirak
Minggu, 25 Oktober 2009
Diskusi Buku Galaksi Kinanthi
Sehari setelah saya menjadi moderator mas Tasaro di Indonesia Publisher dan Librarary Expo. Saya dan teman-teman Komunitas Baca Buku Indonesia membuat acara diskusi Galaksi Kinanthi.
Mbak Ria (Duta Baca Buku bulan Oktober), menjelaskan secara terperinci tentang novel Galaksi Kinanthi. Dari sini diskusi kemudian mengalir menjadi perbincangan hangat tentang bagaimana batasan antara fiksi dan non fiksi. Kami mencoba mencari tahu tentang batasan pasti sebuah novel, dan akhirnya kamipun terbelenggu dengan sebuah pertanyaan tentang bagaimanakah standarisasi penulisan sastra di Indonesia?
Para audience juga mencoba mencari tahu tentang siapa sebenarnya Zhaxi atau Ajuj. Beruntung sehari sebelumnya saya sudah banyak bertanya dengan mas Tasaro, so semua pertanyaan terjawab dengan mudah ketika pertanyaan-pertanyaan bergulir.
Nah, buat yang mau tahu seperti apa novel Tasaro, sobat Lirak-Lirik bisa lihat blog saya di http://www.motivasihidup.com/2009/03/galaksi-kinanthi.html
Hmm sekian dulu liputan lirak-lirik kali ini. Jangan lupa untuk melihat liputan lirak-lirik lainnya….
Salam Jalan-Jalan
Mas Senda
Sang Lirak
Kamis, 22 Oktober 2009
Wisata Napak Tilas Laskar Pelangi
Seiring suksesnya Novel dan Film Laskar Pelangi (LP), Pulau Belitung mulai dilirik untuk menjadi tujuan wisata. Sebelum nya, tidak banyak yang tahu akan keberadaan pulau ini. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke pulau ini merupakan para penggemar yang ingin melihat secara langsung tempat tempat yang dituliskan dan digambarkan secara menarik dalam Novel dan Film LP.
Sekolah Muhammadiyah yang menjadi cerita sentral dari LP adalah tujuan pertama yang ingin dikunjungi oleh para penggemar LP. Tentu saja yang akan dikunjungi adalah replika dari SD tersebut yang di gunakan di dalam Film LP. Bangunan asli sudah tidak ada lagi, karena sudah berganti dengan bangunan permanen. Lokasi dari replika ini terletak di desa Gantong.
Menurut Ibu Muslimah yang merupakan Ibu guru dari para anggota LP, replika yang dibuat oleh crew Film LP benar2 mirip dengan bangunan asli SD Muhammadiyah tempat beliau mengajar anak2 LP di tahun 1970an. Sampai2 beliau tidak ingin masuk ke lokasi ini, karena akan membangkitkan kembali ingatan akan kesedihan dan keprihatinan yang terjadi pada masa itu.
Berbanding terbalik dengan bangunan SD Muhammadiyah, SD PN Timah yang merupakan tempat bersekolah nya anak2 dari para pegawai PN Timah, merupakan bangunan kokoh peninggalan Belanda. Koridor2 panjang serta dinding2 tinggi yang menjulang merupakan tempat yang nyaman untuk mendapatkan pendidikan.
Foto diatas merupakan aula terbuka yang terdapat di bagian belakang SD PN Timah. Aula ini biasa dipergunakan untuk acara2 penting seperti penyambutan murid2 baru yang akan bersekolah disini.
Berbicara tentang PN Timah, tidak akan terlepas dari bangunan Gedong yang disebut2 Andrea Hirata di dalam novelnya yang merupakan tempat tinggal para pegawai PN Timah yang di panggil orang2 Staff oleh penduduk di luar kompleks ini.
Rumah diatas salah satu contoh Gedong yg masih ada dan terawat. Pada saat runtuhnya PN Timah, gedong2 ini menjadi sasaran kemarahan masyarakat Belitung yang muak dengan kesenjangan yang terjadi dalam kurun waktu yang lama, mereka menjarah isi gedong dan merusak bangunannya.
Masih dari dalam Kompleks PN Timah, kita akan menemukan satu bangunan yang disebut Wisma Ria. Bangunan sesungguhnya telah hancur pada saat terjadi penjarahan besar2an di kompleks ini. Foto diatas merupakan Wisma Ria versi Film LP. Yang menjadi ciri bangunan ini adalah patung orang bersorban biru yang sedang meniup seruling.
Diluar pagar kompleks PN Timah, kita akan banyak menemukan bangunan seperti foto diatas. Ini disebut Rumah Panggung oleh masyarakat Belitung. Pada saat membaca LP, rumah panggung yang saya bayangkan adalah rumah dengan tiang2 tinggi dimana ruang yg terdapat di bawahnya bisa menjadi kandang hewan ternak seperti ayam atau bebek, dan juga tempat menaruh cadangan kayu bakar yang di gunakan untuk memasak seperti yang sering kita jumpai di banyak kabupaten di daerah Sumatera Selatan. Tapi ternyata rumah panggung yang dimaksud oleh orang belitung adalah seperti yang terlihat di foto.
Satu lagi bangunan Belanda yang bisa kita temukan di pulau ini dan masih berfungsi adalah Bendungan PICE. Pada sore hari, terutama pada hari libur, tempat ini biasanya menjadi tempat nongkrong anak2 muda Belitung.
Beberapa kali Andrea menyebut Sungai Lenggang di dalam novelnya, foto diatas adalah salah satu bagian dari sungai Lenggang yang berada di dekat Gudang Timah di desa Gantong. Sungai ini merupakan sungai terpanjang dan terbesar yang terdapat di pulau Belitung.
Masih ingat akan kisah cinta antara Ikal dan A ling bukan ?
Nah inilah Toko Sinar Harapan kepunyaan keluarga Aling tempat dimana anak2 LP membeli kapur dan Ikal menambatkan hatinya pada Aling. Ini toko sinar harapan versi film, toko yg sesungguhnya tidak diijinkan pemiliknya untuk dijadikan tempat syuting.
Ini adalah pulau lengkuas yang dijadikan tempat lokasi pengambilan gambar anak2 LP disaat mengunjungi Tuk Bayan Tula. Di Novel pulau markasnya Tuk Bayan Tula ini, dikenal sebagai Pulau Lanun.
Pantai berpasir putih dengan tebaran Batu Granit ini adalah Pantai Tanjung tinggi. Tempat ini merupakan lokasi pengambilan gambar sewaktu Ikal Dewasa (Lukman Sardi) bertemu dengan Lintang Dewasa (Ario Bayu).
Nah pada kesempatan ini juga, kami berhasil bertemu dengan 2 orang dari anggota Laskar Pelangi yang Asli yaitu A Kiong dan Istrinya Zahara. Yg memakai jilbab putih adalah anak perempuan mereka. A Kiong juga turut berperan di dalam film LP sebagai ayah A Kiong.
NB: All Pictures above are taken by Mas Rizal (Bentang Pustaka)
Salam Jalan Jalan,
Ayuk Lin
Sang Lirik
Sekolah Muhammadiyah yang menjadi cerita sentral dari LP adalah tujuan pertama yang ingin dikunjungi oleh para penggemar LP. Tentu saja yang akan dikunjungi adalah replika dari SD tersebut yang di gunakan di dalam Film LP. Bangunan asli sudah tidak ada lagi, karena sudah berganti dengan bangunan permanen. Lokasi dari replika ini terletak di desa Gantong.
Menurut Ibu Muslimah yang merupakan Ibu guru dari para anggota LP, replika yang dibuat oleh crew Film LP benar2 mirip dengan bangunan asli SD Muhammadiyah tempat beliau mengajar anak2 LP di tahun 1970an. Sampai2 beliau tidak ingin masuk ke lokasi ini, karena akan membangkitkan kembali ingatan akan kesedihan dan keprihatinan yang terjadi pada masa itu.
Berbanding terbalik dengan bangunan SD Muhammadiyah, SD PN Timah yang merupakan tempat bersekolah nya anak2 dari para pegawai PN Timah, merupakan bangunan kokoh peninggalan Belanda. Koridor2 panjang serta dinding2 tinggi yang menjulang merupakan tempat yang nyaman untuk mendapatkan pendidikan.
Foto diatas merupakan aula terbuka yang terdapat di bagian belakang SD PN Timah. Aula ini biasa dipergunakan untuk acara2 penting seperti penyambutan murid2 baru yang akan bersekolah disini.
Berbicara tentang PN Timah, tidak akan terlepas dari bangunan Gedong yang disebut2 Andrea Hirata di dalam novelnya yang merupakan tempat tinggal para pegawai PN Timah yang di panggil orang2 Staff oleh penduduk di luar kompleks ini.
Rumah diatas salah satu contoh Gedong yg masih ada dan terawat. Pada saat runtuhnya PN Timah, gedong2 ini menjadi sasaran kemarahan masyarakat Belitung yang muak dengan kesenjangan yang terjadi dalam kurun waktu yang lama, mereka menjarah isi gedong dan merusak bangunannya.
Masih dari dalam Kompleks PN Timah, kita akan menemukan satu bangunan yang disebut Wisma Ria. Bangunan sesungguhnya telah hancur pada saat terjadi penjarahan besar2an di kompleks ini. Foto diatas merupakan Wisma Ria versi Film LP. Yang menjadi ciri bangunan ini adalah patung orang bersorban biru yang sedang meniup seruling.
Diluar pagar kompleks PN Timah, kita akan banyak menemukan bangunan seperti foto diatas. Ini disebut Rumah Panggung oleh masyarakat Belitung. Pada saat membaca LP, rumah panggung yang saya bayangkan adalah rumah dengan tiang2 tinggi dimana ruang yg terdapat di bawahnya bisa menjadi kandang hewan ternak seperti ayam atau bebek, dan juga tempat menaruh cadangan kayu bakar yang di gunakan untuk memasak seperti yang sering kita jumpai di banyak kabupaten di daerah Sumatera Selatan. Tapi ternyata rumah panggung yang dimaksud oleh orang belitung adalah seperti yang terlihat di foto.
Satu lagi bangunan Belanda yang bisa kita temukan di pulau ini dan masih berfungsi adalah Bendungan PICE. Pada sore hari, terutama pada hari libur, tempat ini biasanya menjadi tempat nongkrong anak2 muda Belitung.
Beberapa kali Andrea menyebut Sungai Lenggang di dalam novelnya, foto diatas adalah salah satu bagian dari sungai Lenggang yang berada di dekat Gudang Timah di desa Gantong. Sungai ini merupakan sungai terpanjang dan terbesar yang terdapat di pulau Belitung.
Masih ingat akan kisah cinta antara Ikal dan A ling bukan ?
Nah inilah Toko Sinar Harapan kepunyaan keluarga Aling tempat dimana anak2 LP membeli kapur dan Ikal menambatkan hatinya pada Aling. Ini toko sinar harapan versi film, toko yg sesungguhnya tidak diijinkan pemiliknya untuk dijadikan tempat syuting.
Ini adalah pulau lengkuas yang dijadikan tempat lokasi pengambilan gambar anak2 LP disaat mengunjungi Tuk Bayan Tula. Di Novel pulau markasnya Tuk Bayan Tula ini, dikenal sebagai Pulau Lanun.
Pantai berpasir putih dengan tebaran Batu Granit ini adalah Pantai Tanjung tinggi. Tempat ini merupakan lokasi pengambilan gambar sewaktu Ikal Dewasa (Lukman Sardi) bertemu dengan Lintang Dewasa (Ario Bayu).
Nah pada kesempatan ini juga, kami berhasil bertemu dengan 2 orang dari anggota Laskar Pelangi yang Asli yaitu A Kiong dan Istrinya Zahara. Yg memakai jilbab putih adalah anak perempuan mereka. A Kiong juga turut berperan di dalam film LP sebagai ayah A Kiong.
NB: All Pictures above are taken by Mas Rizal (Bentang Pustaka)
Salam Jalan Jalan,
Ayuk Lin
Sang Lirik
Indonesia Library and Publisher Expo
Nah kalau ini adalah pameran perpustakaan dan buku. Di pameran ini kita akan mendapatkan buku dengan harga miring dan cukup berkualitas. Beberapa penerbit besar menempatkan standnya di sini dari mulai Gramedia group, Gagas Media, Republika, sampai Mizan siap menyambut kita dalam acara ini. Pokoknya buat yang mau cari buku murah bolehlah mampir ke sini untuk melirak-lirik seperti judul blog kita kan?
Yang menarik di sini?
Kita akan menemukan beberapa perpustakaan yang ada di Indonesia dari mulai Perpusnas sampai Perpusda. Dari sini kita bisa bertanya tentang bagaimana cara mengelola sebuah perpustakaan yang profesional dan mendatangkan profit tentunya….
Tidak hanya itu kita juga bisa melihat beberapa acara yang disajikan selama pameran dari mulai bedah buku, lomba menulis essay sampai diskusi hangat semua tersaji lengkap di sini. Jadi gak ada salahnya untuk melihat acara-acaranya….
Sepi???
Boleh dibilang pameran ini sangat sepi dengan pengunjung, sewaktu Sang Lirak kesana Sang Lirak bisa bernafas dengan leganya. Berbeda dengan Islamic Book Fair yang membuat badan terhimpit-himpit ketika akan melewati lorong istora. Yah boleh dibilang pameran ini lebih nyaman bila dibandingkan dengan IBF atau Pesta Buku Jakarta.
Efeknya tentu buat yang mau hunting buku akan merasakan nyaman dan tenang. Jadi tunggu apalagi, mumpung sepi dan harga murah, kita bisa borong semua buku sepuasnya (sst borongnya pakai duit ya!!!).
Ok sekian jalan-jalan hari ini, hmm minggu depan ada liputan jalan-jalan yang menarik dari Pesta Blogger ke tiga. Mau tahu serunya gimana? Pantengin terus di blog jalan-jalannya Mas Senda dan Ayu Lin ya….
Salam Jalan-Jalan
Mas Senda
Sang Lirak
Garuda Travel Fair
Naaah buat yang mau berkunjung ke luar negeri dengan harga banting. Pameran ini adalah jawabannya. Pameran yang mengambil ruang Cendrawasih ini pesertanya terdiri dari perusahaan-perusahaan tour yang ada di Indonesia.
Di dalam pameran ini kita akan menemukan penwaran-penawaran terbaik untuk perjalanan lokal maupun internasional. Buat Sang Lirak dan Sang Lirik pameran ini tentunya sayang untuk dilewatkan, maka salah satu dari kami akhirnya pergi datang menyusup kesana (hehehe bahasanya kok menyusup ya? Kayak teroris aja…).
Sebenarnya kalau boleh jujur paket-paket yang ditawarkan perusahaan tour and travel ini tidak terlalu istimewa. Karena hampir semua perusahaan menawarkan tour yang serupa, yang membedakannya hanya harga dan fasilitas saja, selebihnya sama sehingga tidak ada perusahan travel dan tour yang terlihat lebih ramai. Semua sama ramainya dan sama ratanya.
Apa yang menarik dari pameran ini?
Saya rasa yang menarik dari pameran ini adalah banyaknya pilihan paket perjalanan. Jika kita hanya tahu beberapa paket perjalanan saja, maka disini kita akan menemukan ribuan paket perjalanan dari mulai Asia sampai Eropa. Semua tersaji lengkap berikut harga dan proses pembayaran.
Bahkan untuk yang punya credit cardpun bisa membayar lunas saat itu juga untuk sebuah paket perjalanan ke luar negeri. Menarik bukan? So buat yang doyan jalan sayang sekali melewatkan kesempatan langka ini….
Salam Jalan-Jalan
Mas Senda
Sang Lirak
SMESCO Festival
Tiada bulan tanpa pameran mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan event-event yang diselenggarakan di JCC. Kali ini Sang Lirak berkunjung langsung ke sana dan mereportasekan isi SMESCO. Apa saja yang menarik?
Demo
SMESCO kali ini memiliki keunikan sendiri bila dibandingkan dengan pameran craft lainnya. Apa yang unik? Nah yang unik dari pameran ini adalah demo membuat batik, di sini kita bisa belajar membatik secara langsung lho! Pengikut demo ini anak-anak kecil yang penasaran membuat batik.
Wuah langkah ini benar-benar mendukung program cinta Batik Indonesia ya…. Memang sudah seharusnya batik kita lestarikan dan kita dukung upaya pembuatannya. Hayoo siapa yang mau jadi pembatik?
Stand Internasional
Selain stand lokal, SMESCO kali ini menghadirkan stand-stand internasional lho. Ada dari Thailand, Filipina, Vietnam, sampai Malaysia semua hadir di sini. Apa saja yang ditampilkan masing-masing stand?
Thailand menawarkan beberapa baju dan souvenir khas Thailand. Selain itu ada juga baju-baju daerah yang diperjual belikan. Buat yang suka dengan tas motif gajah, tas ini juga tersedia disini kok. Harganya? Lumayan miring kalau kita memiringkan kepala kita, hehehe….
Vietnam menampilkan pernik-pernik khas Vietnam dari mulai pajangan orang dengan pakaian khas Vietnam sampai pajangan-pajangan untuk rumah. Tidak hanya itu di stand ini juga memasang foto-foto suasana Vietnam dengan kesederhanaannya. Cukup menarik untuk dilihat.
Malaysia, hmm di SMESCO negara ini tidak menjual apapun kecuali informasi untuk kunjungan ke Malaysia. Tidak ada yang spesial untuk diceritakan, karena memang tidak ada yang mereka tonjolkan dalam pameran ini.
Filipina, kalau negara ini menonjolkan banyak hal tentang negaranya dari mulai makanan sampai pakaian dengan serat nanas mereka jual disini. Cukup menarik untuk dilihat dan penjaga standnya cukup ramah melayani kita.
Lomba produk
Nah dalam SMESCO kali ini ada lomba mendesain produk lho…. Dari mulai desain sepatu, furnitur sampai fashion semua dilombakan. Ssst yang menang lomba desain fashionnya teman Sang Lirak dan Sang Lirik lho!!! Namanya Laksmi Savitri, dia mendesain Bolero Van Java yang terinspirasi oleh ikan Cupang. Pokoknya unik deh….
Stand-stand daerah
Nah kalau ini mungkin tidak terlalu banyak berbeda dengan event lain, hanya saja kali ini ada yang beda dari SMESCO. Stand-stand yang ada kali ini dibuat lebih besar dari sebelumnya, sehingga para UKM yang mengisi tidak sebanyak dahulu. Jadi bisa dibilang lebih rapih dan tertata menarik.
Kesimpulannya
Event ini cukup sukses dan banyak menarik perhatian pengunjung terutama Sang Lirak yang doyan banget jalan ke pameran. Hehehe….
Salam Jalan-Jalan
Mas Senda
Sang Lirak
Suria KLCC
Suria KLCC adalah salah satu mall terbesar di Malaysia. Mall ini menyajikan tenant-tenant dari boutique-boutique yang ada di seluruh dunia. Konsep bangunannya mirip dengan Senayan City yang bergaya modern dan minimalis.
Ketika saya berjalan-jalan ke sana, saya merasa tidak ada yang istimewa dari mall ini. Karena memang sudah terlalu banyak mall yang ada di Jakarta dan hampir semua sudah saya kunjungi. Satu-satunya yang menarik ya mall ini berada di jantungnya Malaysia (Kuala Lumpur), selebihnya ya standart mall lah…. Bahkan kalau mau jujur bagusan mall yang ada di Indonesia yang terkenal dengan mall tematiknya seperti Grand Indonesia, Mall Artha Gading, dll.
Bayar toilet yang cukup mahal!!!
Hmm di mall sebesar ini ada satu hal yang boleh dibilang sedikit aneh untuk ukuran sebuah mall besar. Kalau kita ke toilet di lantai utamanya, kita akan dikenakan bayaran dua ringgit Malaysia, yang jika dikonversikan mencapai tujuh ribu rupiah. Nck…nck…nck… padahal kalau mau dibandingin sama Grand Indonesia, toiletnya masih bagusan di Grand Indonesia.
Branded dijual miring
Kalau boleh dibilang, barang branded yang ada di Suria KLCC cukup miring. Kemarin waktu saya kesana saya menemukan sebuah rompi dengan motif desain banyak kancing ala Michael Jackson. Harganya gak sampai seratus ribu rupiah. Yah, untuk ukuran baju boutique harga yang ditawarkan cukup menarik, so tidak sampai pikir dua kali untuk beli rompi ini, hehehe.
Kesimpulannya
Mall ini biasa aja, tapi harganya bolehlah…. Ok sekian dulu jalan-jalan kali ini.
Salam Jalan-Jalan
Mas Senda
Sang Lirak
Kamis, 15 Oktober 2009
Meet Imran Ahmad (Penulis Bocah Muslim di Negeri James Bond)
Wuih, hari senin tanggal 12 Oktober 2009, Sang Lirak datang menghadiri event bedah buku Imran Ahmad di MP Book Point, acaranya seru lho. Imran Ahmad yang lahir di Pakistan dan hidup di Inggris ini memaparkan banyak hal tentang muslim di Inggris.
Ternyata disana banyak sekali muslim dengan berbagai macam komunitas dan aliran. Ada muslim Arab, muslim Pakistan, muslim Asia dan lain-lain. Semua membaur layaknya muslim yang ada di Indonesia. Jadi karena saling membaur dengan masyarakat Inggris dan sekitarnya, muslim di Inggris mampu bersosialisasi dengan baik, bahkan tidak jarang yang berakulturasi dengan jalan pernikahan.
Apa yang menarik dari buku ini?
Buku ini memberikan persepsi baru tentang muslim sebenarnya. Realitas bahwa tidak semua muslim adalah teroris telah membuka mata pembaca di negara barat terbuka. Mereka jadi lebih paham sudut pandang muslim yang lain, mereka juga bisa melihat Islam dengan kacamata keindahan bukan dari kacamata persepsi yang di ciptakan kaum barat.
Sayangnya lebelisasi Islam adalah teroris, begitu mengakar kuat di benak dan pemikiran mereka. Sehingga tidak sedikit pembaca yang merespons keras terhadap memoar ini yang terkesan tidak sesuai dengan realitas yang tercipta dari image yang dibuat oleh pelabelisasi islam teroris.
Kesan sang lirak bertemu Imran….
Imran itu orang yang cukup menyenangkan, meski tidak seterbuka Peer dalam hal akses komunikasi (maklum dia gak mau kasih tau situs jejaring sosialnya), ia sangat ramah menyapa kami para audience.
Bahkan dia sempat mengucapkan beberapa kali terima kasih pada kami yang sudah hadir, actually orangnya menyenangkan dan bukunya juga menyenangkan. So, kalau mau tahu inspirasi dan cerita tentang seorang muslim yang tinggal di Inggris dengan sudut pandang berbeda, baca memoar ini ya!
Salam Inspirasi
Mas Senda
Sang Lirak
Selasa, 13 Oktober 2009
Museum: Sultan Mahmud Badaruddin II
Di beberapa postingan sebelumnya Mas Senda sudah mengajak kita melihat-lihat beberapa Museum yang ada di Jakarta. Maka kali ini aku akan mengajak sobat lirak lirik sekalian untuk mengunjungi Museum Sultan Mahmud Badarudin II yang ada di kota Palembang. Terletak di seputaran Plaza Benteng Kuto Besak yang langsung menghadap ke Sungai Musi.
Gedung Museum ini telah dibangun sejak tahun 1823 M dan pada mula nya digunakan sebagai rumah dinas residen Belanda di Palembang. Sekarang bangunan ini selain di fungsikan sebagai museum, juga di gunakan sebagai kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palembang.
Pada saat berkunjung kesana, aku tidak sempat masuk kedalam bangunan Museum, karena sudah terlampau sore. Tetapi di pelataran museumnya sendiri terdapat beberapa koleksi Arca yg bisa aku share disini.
Arca Ganesha
Merupakan salah satu Dewa dalam agama Hindu. Dalam suatu bangunan candi biasanya di tempatkan diruang (relung bagian timur atau barat, tergantung dari arah hadap candi). Ganesha merupakan Dewa Perang atau Kebijaksanaan yang memerangi kebodohan dan keserakahan manusia.
Arca ini di temukan di situs Pagaralam di jalan Mayor Ruslan. Situs ini terletak sekitar 500 meter di sebelah utara situe Candi Angsoko. Arca ini terbuat dari Batu Andesit.
Arca Budha
Arca yang ditemukan di Bukit Siguntang sekitar tahun 1920-an ini memiliki tinggi 277 cm. Pada saat ditemukan tidak dalam keadaan utuh, melainkan terdiri dari beberapa bagian. Awalnya yang di temukan hanya bagian kepalanya saja yang kemudian di simpan di Museum Nasional Jakarta. Beberapa bulan kemudian bagian badannya di temukan, lalu disatukan dengan bagian kepalanya.
Arca ini dibuat dari batuan Granit yang banyak di temukan di Pulau Bangka.
Arca Ganesha
Arca Ganesha yang belum selesai pembuatannya ini terbuat dari bebatuan Andesit dan masih dalam bentuk sketsa. Arca ini berasal dari situs Suralangun kabupaten Musi Rawas. Situs Suralangun terletak di tepi Sungai Rawas.
Meskipun belum selesai, dari sketsa yang ada masih bisa di perkirakan bahwa arca ini berasal dari sekitar abad ke-9 Masehi.
Arca Singa
Arca Singa ini sudah dalam keadaan yang tidak utuh lagi. Arca ini juga terbuat dari bebatuan Andesit.
Arca Arca Singa baik di lingkungan bangunan Candi maupun Klenteng, biasanya ditempatkan di sisi kanan kiri tangga pintu masuk. Fungsi Arca Singa dalam bangunan candi bisa juga sebagai pengganti makara yang merupakan simbol penolak bala.
Sumber:
- Direktorat Museum
- Tulisan di sekitar Arca yang terdapat di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II
Minggu, 11 Oktober 2009
Model H. Dowa
Makanan khas dari Palembang yang selama ini terkenal adalah Pempek. Sekarang aku akan mengajak sobat lirak lirik untuk mengenal satu lagi makanan khas dari Bumi Sriwijaya ini, yaitu MODEL.
Masih dari turunan Pempek Juga, tetapi makanan satu ini dinikmati dengan tidak ditemani Cuka, seperti lazim nya Pempek.
Model adalah Pempek isi tahu yang di siram kuah Kaldu Udang. Jika diantara sobat lirak lirik sudah pernah merasakan apa yang nama nya Tekwan, maka rasa dari Model ini sendiripun tidak jauh berbeda. Yang membedakan hanya bentuk nya, jika Tekwan mirip bakso, maka Model Mirip Pempek Kapal Selam tapi di isi dengan tahu.
MODEL DOWA adalah salah satu tempat wajib yang harus aku kunjungi ketika pulang ke Palembang.
H. Dowa sendiri diambil dari nama pemilik nya. Mula nya kita hanya bisa menemukan gerai milik beliau ini di daerah 22 Ilir, tetapi sekarang sudah terdapat beberapa cabang di antaranya, di Jl. Srijaya Negara, Padang Selasa dan di Jl. Merdeka Palembang.
Sebetulnya Model ini bisa di temukan di segala penjuru kota Palembang, kenapa harus Model H. Dowa ? Yang membedakan adalah kuah nya, kaldu nya di buat dari campuran udang segar dan Ebi yg di haluskan betul2 menggugah selera. Selain udang dan model itu sendiri tentunya, terdapat campuran lain sebagai pelengkap, Jamur Kuping, Bengkoang yg di iris panjang, seledri dan bawang goreng.
jadi, jika ada diantara sobat lirak lirik yang akan berpergian ke Palembang, jangan lupa untuk mampir dan mencicipi Model H. Dowa.
Salam Jalan Jalan
Ayuk Lin
Sang Lirik
Masih dari turunan Pempek Juga, tetapi makanan satu ini dinikmati dengan tidak ditemani Cuka, seperti lazim nya Pempek.
Model adalah Pempek isi tahu yang di siram kuah Kaldu Udang. Jika diantara sobat lirak lirik sudah pernah merasakan apa yang nama nya Tekwan, maka rasa dari Model ini sendiripun tidak jauh berbeda. Yang membedakan hanya bentuk nya, jika Tekwan mirip bakso, maka Model Mirip Pempek Kapal Selam tapi di isi dengan tahu.
MODEL DOWA adalah salah satu tempat wajib yang harus aku kunjungi ketika pulang ke Palembang.
H. Dowa sendiri diambil dari nama pemilik nya. Mula nya kita hanya bisa menemukan gerai milik beliau ini di daerah 22 Ilir, tetapi sekarang sudah terdapat beberapa cabang di antaranya, di Jl. Srijaya Negara, Padang Selasa dan di Jl. Merdeka Palembang.
Sebetulnya Model ini bisa di temukan di segala penjuru kota Palembang, kenapa harus Model H. Dowa ? Yang membedakan adalah kuah nya, kaldu nya di buat dari campuran udang segar dan Ebi yg di haluskan betul2 menggugah selera. Selain udang dan model itu sendiri tentunya, terdapat campuran lain sebagai pelengkap, Jamur Kuping, Bengkoang yg di iris panjang, seledri dan bawang goreng.
jadi, jika ada diantara sobat lirak lirik yang akan berpergian ke Palembang, jangan lupa untuk mampir dan mencicipi Model H. Dowa.
Salam Jalan Jalan
Ayuk Lin
Sang Lirik
Senin, 05 Oktober 2009
Meet and Greet Peer Holm
Sabtu tanggal 3 Oktober 2009 kemarin, kami mendapatkan undangan khusus dari MP Book Point untuk menghadiri acara Meet and Greet dengan novelis asal Denmark, Peer Holm. Peer adalah seorang novelis sejarah, di buku terbarunya yang bertajuk….. Peer menjelaskan banyak hal tentang situasi tahun 1965. Dari hasil investigasi dengan salah satu reporter America, Peer jadi lebih tahu tentang situasi yang terjadi saat itu.
Hatinya yang cinta Indonesia membuat ia ingin memberikan sebuah gambaran fakta sejarah baru yang tidak pernah terungkap oleh sejarah Indonesia. Dengan kekuatan semangat dan spirit untuk menyelesaikan sebuah novel sejarah, ia pun kemudian merampungkan novel sejarah ini.
Dan hasilnya, fualah respons pembaca terhadap novel ini sungguh luar biasa. Banyak pengunjung yang antusias untuk membeli novel dan berfoto bersama. Termasuk kami, hehehe….
Kesan Sang Lirak
Novelis ini pandai merangkum sebuah fakta menjadi novel yang menarik unutk dibaca. Pengalaman hidup yang terjadi ketika ia di Indonesia membuat novel ini memiliki rasa gado-gado yang enak untuk disantap. Peracikan antara fakta sejarah, kisah cinta Peer dan fiksi tentang tokoh-tokoh pendukungnya membuat novel ini sayang untuk dilewatkan.
So, buat pecinta novel sejarah, jangan lewatkan novel ini ya….
Salam Jalan-Jalan
Mas Senda
Sang Lirak
Genting Highland (Part 2)
Setelah kemarin kita sudah membahas hotel First World dan kereta gantung yang ada di Genting Highland, maka kita akan bahas tentang mall yang berada dalam areal Genting Highland.
Di Genting kita akan menemukan sebuah mall yang memiliki banyak kelengkapan. Seperti halnya mall di Indonesia, mall di Genting menyajikan tenant-tenant yang cukup terkenal di Malaysia.
Selain itu di sini ada theme park yang sayang untuk dilewatkan. Hmm untuk theme parknya Genting memiliki banyak keistimewaan. Mau tahu isi theme park bagian dalamnya?
Sensasi salju di genting snow world
Hmm disana ada sebuah ruangan yang di desain khusus seperti suasana musim salju yang ada di luar negeri. Dinginnya? Sama persis dengan yang ada di pegunungan salju. Di sini kita akan merasakan hujan salju, minum es krim/yoghurt, bermain lempar salju dan main di prosotan salju.
Cukup menarik untuk dicoba, bagi kita yang akan berkunjung ke Eropa atau Canada. Berhubung saya tidak masuk, jadi saya tidak terlalu bisa merasakan sensasinya di sana(maklum saya banyak main di outdoor theme parknya).
Sensasi terjun bebas dari langit via genting sky venture
Boleh dibilang permainan ini adalah permainan terfavorit di sini, yup karena sensasi terbang di udara akan kita rasakan tanpa harus bersusah payah naik pesawat dan lompat dari atas pesawat.
Saya waktu kesana ingin sekali menaiki permainan ini, sayang seribu sayang saya tidak mendapatkan tiket, karena memang sistem pembelian tiket disini adalah pemesanan, fiuhh menyesal saya menyesal….
Sirkus Dreamz
Nah sirkus ini seperti sirkus pada umumnya. Dengan konsep permainan binatang, akrobat dan sulap kita akan disajikan beragam permainan seru. Hmm kalau boleh jujur atraksi sirkusnya sih mirip dengan yang sirkus yang ada di Taman Safari, not bad tapi bolehlah….
Permainan motor yang mengitari sebuah tong juga ada (di Indonesia permainan ini disebuat Roda Gila), permainan ini mirip dengan permainan di pasar malam yang ada di Indonesia. Hanya saja permainannya sedikit lebih ekstrim bila dibandingkan dengan yang ada di Indonesia. Di sana track dari roda gila berbentuk bulat, dan ia akan terbelah menjadi dua ketika para pemain roda gila melakukan atraksi. Sehingga pemain roda gila yang ada diatas akan terpisah dengan permainan roda gila yang ada di bawah.
Hmm mungkin ini bagian cukup menarik untuk dilihat….
Pertunjukan Wayang
Huh Malaysia menggunakan istilah yang cukup aneh untuk bioskop/theater. Mereka menggunakan kata pertunjukan wayang untuk menyebutnya, ketika saya diberitahu ada pertunjukan wayang dari pemain lakon terkenal, saya jadi penasaran untuk melihat pertunjukan wayang.
Alhasil saya datang ke sana untuk melihat lakon apa yang dimainkan para wayang orang. Akhirnya dengan semangat saya turun dari hotel ke bawah. Hmm dalam waktu cepat saya sampai di sini.
Ternyata eh ternyata, bayangan dan kenyataan yang ada di kepala saya tidak sama! Di sini orang-orang menyebut bioskop sebagai wayang. Bah! Sudah turun dengan semangat, saya hanya mendapatkan bioskop saja, kecewa saya, sungguh kecewa….
Mana film yang disajikan telat2 lagi. Hmm di banding Blitz, film yang ada di sini termasuk telat masuk, yah kalau di Jakarta mirip bioskop kelas 2 lah. Yah intinya gak terlalu menarik lah….
Makan nasi lemak yang murah meriah
Hmm disini ada nasi lemak dengan harga cukup miring(untuk ukuran mall). Nah kalau lapar tapi ingin berhemat mampir aja ke Ony Easy Store. Di sini kita akan menemukan banyak makanan dengan harga miring (kalau mau lebih miring lagi, kepalanya ditekuk aja, hehehe). Waktu disana saya beli nasi lemak Cuma 2,5 ringgit lho, yah kalau dikonfersikan harganya sekitar sembilan ribu rupiah. Murah bukan?
Nah model nasinya dibungkus dengan karton, mirip nasi rames gitu lah…. Nah waktu saya kesana ada hal yang aneh lho. Hmm bayangin aja, kita yang orang Melayu berbondong-bondong makan di MCD, Pizza Hut dan Starbuck, padahal orang bulenya makan di Only Easy Store. Hmm mereka juga gak malu makan nasi bungkus, meski makannya pakai sendok gak pakai tangan. Pemandangan yang aneh bukan?
Harga yang merata
Ada satu hal yang berbeda antara negara kita dengan Indonesia. Hmm disini semua harga jual produknya hampir merata. Jadi antara mall di resort Genting atau di Suria KLCC, tidak ada yang berbeda. Berbeda dengan Indonesia, kalau kita beli air mineral botol di Ancol dengan di Supermarket, pastinya akan lebih mahal di Ancol. Padahal masih dalam satu kawasan regional, aneh bukan?
Miniatur bangunan-bangunan terkenal.
Di dalam mall kita akan menemukan beberapa miniatur patung terkenal, dari mulai patung Liberty sampai menara Eiffel Prancis. So, buat yang belum pernah ke sana bisa berfoto sejenak untuk merasakan sensasi di sana….
Souvenir Unik
Hehehe di sana kita akan menemukan barang-barang souvenir dari tiap-tiap negara di ASEAN, so kita gak perlu pergi ke negara ASEAN untuk sekedar membeli buah tangan ke saudara-saudara kita. Hmm tempatnya ini mirip The World Village(Kampung Dunia) yang ada di Kota Wisata Cibubur, yah boleh dibilang 11-12 lah. Tapi kita boleh bangga karena di Indonesia tempatnya lebih besar dan eksotis tentunya, hehehe….
Ada satu topi yang saya beli di sana, hmm topi ini bukan sembarang topi lho! Karena topi ini bisa nyala dalam gelap. Ketika saya disana, saya langsung membeli topi ini tanpa berpkir panjang, maklumlah di Indonesia kan belum ada topi kayak gini. So, akhirnya saya beli topi ini, dan saya pakai selama saya di Malaysia, gimana keren kan?
Ok, sekian liputan Genting Highland (Part 2), nah besok masih ada terusan tentang Genting Highland, so don’t miss it yaaaa….
Salam Jalan-Jalan
Mas Senda
Sang Lirak
Di Genting kita akan menemukan sebuah mall yang memiliki banyak kelengkapan. Seperti halnya mall di Indonesia, mall di Genting menyajikan tenant-tenant yang cukup terkenal di Malaysia.
Selain itu di sini ada theme park yang sayang untuk dilewatkan. Hmm untuk theme parknya Genting memiliki banyak keistimewaan. Mau tahu isi theme park bagian dalamnya?
Sensasi salju di genting snow world
Hmm disana ada sebuah ruangan yang di desain khusus seperti suasana musim salju yang ada di luar negeri. Dinginnya? Sama persis dengan yang ada di pegunungan salju. Di sini kita akan merasakan hujan salju, minum es krim/yoghurt, bermain lempar salju dan main di prosotan salju.
Cukup menarik untuk dicoba, bagi kita yang akan berkunjung ke Eropa atau Canada. Berhubung saya tidak masuk, jadi saya tidak terlalu bisa merasakan sensasinya di sana(maklum saya banyak main di outdoor theme parknya).
Sensasi terjun bebas dari langit via genting sky venture
Boleh dibilang permainan ini adalah permainan terfavorit di sini, yup karena sensasi terbang di udara akan kita rasakan tanpa harus bersusah payah naik pesawat dan lompat dari atas pesawat.
Saya waktu kesana ingin sekali menaiki permainan ini, sayang seribu sayang saya tidak mendapatkan tiket, karena memang sistem pembelian tiket disini adalah pemesanan, fiuhh menyesal saya menyesal….
Sirkus Dreamz
Nah sirkus ini seperti sirkus pada umumnya. Dengan konsep permainan binatang, akrobat dan sulap kita akan disajikan beragam permainan seru. Hmm kalau boleh jujur atraksi sirkusnya sih mirip dengan yang sirkus yang ada di Taman Safari, not bad tapi bolehlah….
Permainan motor yang mengitari sebuah tong juga ada (di Indonesia permainan ini disebuat Roda Gila), permainan ini mirip dengan permainan di pasar malam yang ada di Indonesia. Hanya saja permainannya sedikit lebih ekstrim bila dibandingkan dengan yang ada di Indonesia. Di sana track dari roda gila berbentuk bulat, dan ia akan terbelah menjadi dua ketika para pemain roda gila melakukan atraksi. Sehingga pemain roda gila yang ada diatas akan terpisah dengan permainan roda gila yang ada di bawah.
Hmm mungkin ini bagian cukup menarik untuk dilihat….
Pertunjukan Wayang
Huh Malaysia menggunakan istilah yang cukup aneh untuk bioskop/theater. Mereka menggunakan kata pertunjukan wayang untuk menyebutnya, ketika saya diberitahu ada pertunjukan wayang dari pemain lakon terkenal, saya jadi penasaran untuk melihat pertunjukan wayang.
Alhasil saya datang ke sana untuk melihat lakon apa yang dimainkan para wayang orang. Akhirnya dengan semangat saya turun dari hotel ke bawah. Hmm dalam waktu cepat saya sampai di sini.
Ternyata eh ternyata, bayangan dan kenyataan yang ada di kepala saya tidak sama! Di sini orang-orang menyebut bioskop sebagai wayang. Bah! Sudah turun dengan semangat, saya hanya mendapatkan bioskop saja, kecewa saya, sungguh kecewa….
Mana film yang disajikan telat2 lagi. Hmm di banding Blitz, film yang ada di sini termasuk telat masuk, yah kalau di Jakarta mirip bioskop kelas 2 lah. Yah intinya gak terlalu menarik lah….
Makan nasi lemak yang murah meriah
Hmm disini ada nasi lemak dengan harga cukup miring(untuk ukuran mall). Nah kalau lapar tapi ingin berhemat mampir aja ke Ony Easy Store. Di sini kita akan menemukan banyak makanan dengan harga miring (kalau mau lebih miring lagi, kepalanya ditekuk aja, hehehe). Waktu disana saya beli nasi lemak Cuma 2,5 ringgit lho, yah kalau dikonfersikan harganya sekitar sembilan ribu rupiah. Murah bukan?
Nah model nasinya dibungkus dengan karton, mirip nasi rames gitu lah…. Nah waktu saya kesana ada hal yang aneh lho. Hmm bayangin aja, kita yang orang Melayu berbondong-bondong makan di MCD, Pizza Hut dan Starbuck, padahal orang bulenya makan di Only Easy Store. Hmm mereka juga gak malu makan nasi bungkus, meski makannya pakai sendok gak pakai tangan. Pemandangan yang aneh bukan?
Harga yang merata
Ada satu hal yang berbeda antara negara kita dengan Indonesia. Hmm disini semua harga jual produknya hampir merata. Jadi antara mall di resort Genting atau di Suria KLCC, tidak ada yang berbeda. Berbeda dengan Indonesia, kalau kita beli air mineral botol di Ancol dengan di Supermarket, pastinya akan lebih mahal di Ancol. Padahal masih dalam satu kawasan regional, aneh bukan?
Miniatur bangunan-bangunan terkenal.
Di dalam mall kita akan menemukan beberapa miniatur patung terkenal, dari mulai patung Liberty sampai menara Eiffel Prancis. So, buat yang belum pernah ke sana bisa berfoto sejenak untuk merasakan sensasi di sana….
Souvenir Unik
Hehehe di sana kita akan menemukan barang-barang souvenir dari tiap-tiap negara di ASEAN, so kita gak perlu pergi ke negara ASEAN untuk sekedar membeli buah tangan ke saudara-saudara kita. Hmm tempatnya ini mirip The World Village(Kampung Dunia) yang ada di Kota Wisata Cibubur, yah boleh dibilang 11-12 lah. Tapi kita boleh bangga karena di Indonesia tempatnya lebih besar dan eksotis tentunya, hehehe….
Ada satu topi yang saya beli di sana, hmm topi ini bukan sembarang topi lho! Karena topi ini bisa nyala dalam gelap. Ketika saya disana, saya langsung membeli topi ini tanpa berpkir panjang, maklumlah di Indonesia kan belum ada topi kayak gini. So, akhirnya saya beli topi ini, dan saya pakai selama saya di Malaysia, gimana keren kan?
Ok, sekian liputan Genting Highland (Part 2), nah besok masih ada terusan tentang Genting Highland, so don’t miss it yaaaa….
Salam Jalan-Jalan
Mas Senda
Sang Lirak
Langganan:
Postingan (Atom)