Hola sobat Lirak-Lirik? Masih bicara seputar candi, kali ini Sang Lirak akan membahas seluk beluk candi Lor Plaosan. Hmm seperti apa candi ini? Mari kita simak perjalanan ke candi Plaosan.
Lokasi
Untuk lokasi candi tempatnya tidak terlalu jauh dari kawasan candi Prambanan. Kalau naik motor sekitar 10-15 menit kita sudah sampai kawasan candi ini, kalau jalan lumayan pegel, karena kemungkinan jaraknya 2700 meteran. Cukup pegel untuk kita yang tidak terbiasa jalan. Rutenya kalau dari Prambanan jalan terus ke arah Utara, nanti sekitar 1500 meter ada pertigaan kita belok ke arah timur, nanti sekitar 1200 meter kita sampai ke candi ini.
Ada plang-plang kecil kok untuk mengarahkan kita ke sana jadi tidak perlu khawatir nyasar. Hanya saja kita membutuhkan mobil atau motor (berhubung kendaraan umum tidak ada, sobat lirak-lirik kalau bisa membawa kendaraan sendiri ya) untuk mencapai lokasinya, maklum lokasinya masih menyatu dengan dusun dan persawahan warga.
Candi ini memang terletak di dusun Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Jadi bukan termasuk daerah Jogja, tapi daerah perbatasan. Yah ibarat Jakarta-Depok atau Semarang-Bandungan atau Bandung-Sukabumi. Tidak terlalu jauh tapi sudah lewat dari perbatasan wilayah. Intinya kalau kesini memang harus diniatin, karena tidak mudah juga untuk mencapainya, maklumlah lokasinya memang agak terpencil.
Candi Plaosan adalah sebuah kompleks percandian, sama halnya seperti kompleks percandian Prambanan dimana banyak terdapat candi di sini. Jika kompleks candi Prambanan terdiri dari empat kelompok candi (kelompok candi Prambanan, kelompok candi Bubrah, kelompok candi Lumbung dan kelompok candi Sewu) maka candi Plaosan terdiri dari dua kelompok candi.
Plaosan Lor
Kelompok candi pertama adalah Plaosan Lor. Di Plaosan Lor kita akan menemukan dua buah candi utama kembar nan megah berdiri kokoh. Letaknya di utara dan selatan. Dengan ukuran 23,12 x 15,60 candi ini terlihat mirip dan sama persis. Dalam ruang candi utama terdapat 6 buah bilik, 3 bilik atas dan 3 bilik bawah. Dimana di bagian paling kanan bilik terdapat bekas pijakan tangga menuju lantai atas. Tinggi bagunan candi utamanya 22,24 m, sedangkan arah hadap ke barat.
Motif hias bagian candi antara lain motif bunga dalam jajaran belah ketupat, motif purnakalasa yang diwujudkan dalam bentuk bejana yang dari dalamnya tumbuh saluran-saluran ke arah kiri dan kanan, serta motif bujur sangkar yang kanan dan kirinya terdapat sayap dan diapit suluran-suluran.
Motif hias bagian tubuh candi berupa relief tokoh mahluk khayangan. Selain motif luar candi, terdapat pula relief di dalam bilik candi. Relief yang ada di bilik selatan candi utama selatan di dinding menggambarkan tokoh pria yang diapit pembantunya.
Panil di sebelah baratnya menggambarkan tokoh pria yang tengah duduk semedi dipayungi pembantunya yang ada di sebelah kanan, sedangkan di sebelah kirinya terdapat pohon Kalpataru.
Dinding utara terdapat relief dua tokoh masing-masing dipayungi oleh pembantunya. Relief yang ada di bilik utara candi utama selatan hampir sama dengan yang ada di bilik selatan, tetapi kondisinya lebih baik bila dibandingkan dengan yang ada di bilik selatan.
Di bilik candi utama utara juga terdapat relief yang menggambarkan tokoh, tetapi tokoh yang ada di candi utara adalah tokoh wanita.
Di bilik candi utama utara terdapat 4 panil relief, 2 panil di bilik Utara dan 2 panil di bilik selatan. Halaman kompleks candi Plaosan Lor terbagi menjadi 3 dimana halaman pertama terdapat dua candi utama, dibatasi pagar yang pada masing-masing jalan masu menuju candi terdapat bangunan pintu gerbang. Selain dua pintu gerbang terdapat bangunan pintu gerbang. Ada juga pintu gerbang penyambung antar kedua candi utama.
Di halaman kedua ditempati 3 deret candi perwara berjumlah 174 buah yang mengelilingi candi utama. Pada halaman ini juga terdapat empat buah atau dua pasang arca Dwarapala yang masing-masing mengapit jalan masuk menuju candi utara dan candi selatan. Halaman ini dibatasi parit keliling berkuran 440 x 270m sedangkan pada halaman ketiga dibatasi pagar berkeliling 460 x 290m.
Selain bangunan-bangunan diatas masih ada sub bangunan yang berada di sebelah utara deretan candi perwara yang mengelilingi kedua candi utama. Bangunan tersebut berupa batur pendopo yang dikelilingi oleh dua candi perwara berbentuk stupa. Disebuat batur pendopo karena di atas lantai terdapat 16 umpak batu yang keletakannya membentuk denah empat persegi panjang. Adanya umpak ini memberikan indikasi adanya bahan bangunan kayu yang berfungsi sebagai alas pendukung tiang-tiang bangunan yang sekarang sudah tidak bersisa lagi. Selain umpak, di atas lantai batur juga terdapat struktur altar yang denahnya membentuk huruf U. Bangunan ini juga dilengkapi dengan pintu masuk di sebelah barat.
Plaosan Kidul
Untuk candi Plaosan Kidul baru dua candi Perwara yang dipugar, candi utamanya belum terlihat ada pembangunan yang signifikan. Masih rata dan belum berbentuk, kata penjaganya masih dalam penelitian jadi belum bisa dibangun.
Kesan sang Lirak terhadap candi ini….
Menakjubkan, candi ini bisa dibilang candi dengan arca yang relatif terjaga keasliannya dan sedikit banyak jauh dari tangan-tangan jahil manusia. Beberapa arca bahkan terlihat utuh dibandingkan dengan candi-candi lain yang saya kunjungi. Beberapa relief bahkan terlihat jelas disini, ketika saya mengeliling bagian candi beberapa relief dan arca terlihat jelas tanpa adanya kerusakan berarti. Dari sini kita bisa lihat pengaruh Budha sangat kuat melingkupi candi ini, karena beberapa relief candi menggambarkan dewa-dewa yang dianut umat Budha. Ciri khas yang menonjol candi Budha dengan Hindu adalah bagian atasnya. Beberapa relief candi budha identik dengan tokoh yang memakai tutup kepala seperti stupa dan tidak ada Lingga dan Yoni atau patung Sapi seperti halnya candi-candi Hindu.
Sayangnya menurut kabar (http://news.okezone.com/read/2009/11/25/340/279221/arca-budha-kuno-candi-plaosan-dicuri) arca Budha di sini hilang dicuri orang. Jadi foto saya terakhir dengan patung ini sekitar lima hari sebelum dicuri, benar-benar perbuatan bedah dan tidak bertanggung jawab (T_T)....
Kalau boleh saya bilang candi ini lebih keren dibanding dengan candi Prambanan. Prambanan mungkin boleh bangga dengan ketinggiannya tapi masalah relief dan arca saya lebih cenderung memilih Plaosan sebagai destinasi wajib yang harus dikunjungi. So, kalau ke Jogja jangan lupa mampir ke candi Plaosan ya….
Salam Jalan-Jalan
Mas Senda
Sang Lirak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar