Jumat, 28 Agustus 2009

China Town, Singapore...



Hmm jalan-jalan ke Singapore cari souvenir yang ok punya dan murah yah disini tempatnya. Tempatnya biasa aja, tidak terlalu menarik kok. Harga barangnyapun miringnya sama kayak di Mangga Dua or Tanah Abang jadi bisa dibilang tidak terlalu menarik untuk dikunjungi bila kita tidak mau ngasih oleh-oleh ke teman-teman kita.

Fiuh waktu saya kesana suasana yang saya dapatkan adalah jenuh, entah karena capek atau karena bosen liat Singapore yang teratur (hehehe biasa ngeliat Jakarta yang acak kadul, jadi kangen tau’…) membuat perburuan souvenir saya setengah hati. So, maaf ya teman-teman oleh-olehnya kurang….

Hal yang paling membuat saya pusing adalah berseliwerannya restaurant-restaurant yang menawarkan babi bakar dan dendeng babi…. Aduhhh kalau nyium baunya bikin keliyengan and pusing (maklum di agama saya tidak diperkenankan makan babi jadi saya tidak kuat nyium babi yang nyengat), alhasil saya jadi tidak sesemangat waktu kali pertama menginjakan kaki di Singapore. Yah intinya tidak sesemangat waktu saya ke Orchard lah….

Meski begitu di sini ada masjid dan klenteng lho, ornamen klentengnya menarik deh, gayanya seperti gaya-gaya China kuno. Nah kalau masjid letaknya persis di sebelah Klenteng. Waktu itu saya ingat banget sholat di tempat ini dengan terburu-burunya karena takut ketinggalan peserta tour yang lain. Padahal ketika saya sampai mobil, mereka masih pada belanja. Huff sialnya… tau gitu berdoanya lebih lama disana deh….

Salam Jalan-Jalan


Sang Lirak

Kamis, 27 Agustus 2009

Bukit Telunjuk



Plesiran di Pulau Jawa sudah banyak di bahas, Kalimantan juga sudah, sampe Singapore juga udah di bahas. Sekarang kita kembali lagi ke pulau Sumatera.
Kali ini aku akan mengajak sobat lirak lirik melihat keindahan salah satu bukit yang berada di provinsi Sumatera Selatan, tepatnya berada di Kec. Merapi, Kabupaten Lahat. Ialah bukit Serelo, tetapi masyarakat Sumatera Selatan lebih mengenal bukit ini dengan sebutan Bukit Telunjuk atau Bukit Jempol.

Mendapat sebutan demikian karena bentuk bukit ini menyerupai jari Telunjuk / Jempol tangan manusia, pada saat mengepalkan tangan. Bukit ini diapit oleh dua bukit lainnya yaitu, bukit Senobot dan Bukit Besak ditambah lagi dengan aliran sungai lematang yang deras membuat kita tidak ingin beranjak dari kawasan ini.



Bukit ini sering menjadi tujuan para siswa dan mahasiswa untuk melakukan kegiatan Hiking di musim liburan.

Kawasan ini biasanya menjadi tempat pemberhentian sejenak untuk santap siang bagiku dan keluarga ku disaat kita ingin mengunjungi desa kelahiran kakekku dari pihak Ibu.
Untuk menuju tempat ini, perjalanan dengan mengendarai mobil ditempuh dalam waktu +/- 5 jam dari kota Palembang.



Keindahan dan keunikan bukit ini sebenarnya dapat dijadikan tempat tujuan wisata untuk daerah sumatera selatan, tetapi pemerintah setempat belum ada perhatian untuk mengembangkannya.

Salam Jalan Jalan,
Ayuk Lin
Sang Lirik

Rabu, 26 Agustus 2009

Sisi lain Singapore...



Jangan dipikir Singapore negeri yang sangat maju ya…. Di Orchard Road saya menemukan seseorang yang lusuh tidur di kursi Orchard Road lho…. Orang ini saya perkirakan orang India karena dari fisik dan warna kulit menunjukan bahwa dia adalah orang India.

Entah karena lelah atau tidak punya rumah, orang ini dengan lelapnya tertidur di pedestrian walknya Orchard. Hmm kalau dipikir, keadaan ini sangat timpang dengan bangunan-bangunan megah yang berdiri di sekitarnya. Sungguh ironi namun inilah kenyataan potret Singapore dari sisi lain. Saya tidak tahu sisi-sisi seperti apa yang belum terlihat di Singapore. Seandainya saya diberi waktu lama untuk tinggal di sana (huu ngarep…) mungkin saya akan meneliti lebih dalam lagi keadaan Singapore sebenarnya. Hayoo siapa yang sudah siap menelanjangi Singapore silahkan comment di sini.

Salam Jalan-Jalan


Mas Senda
Sang Lirak

Sang Lirak dan Sang Lirik di Kuntowijoyo Award 2009

Hari Selasa kemarin tanggal 25 Agustus 2009, Sang Lirik dan Sang Lirak mendapat undangan khusus dari Mr. Gangsar untuk menghadiri event Kuntowijoyo Award, sebuah award yang khusus diberikan pada penulis yang memiliki dedikasi tinggi pda dunia jurnalis dan sastra.
Hmm acara ini sangat menarik karena dihadiri oleh para budayawan dan sastrawan yang terkenal di Indonesia. Mereka meramaikan acara sekaligus membuat suasana penghargaan ini menjadi sangat hidup. Tak kurang 300 orang hadir dalam acara hebat ini. Dari mulai rektor UIN (Komarudin Hidayat), sampai artis seperti Mathias Muchuspun hadir di sini.



Tidak hanya itu suasana semakin meriah tatkala Ki Slamet Gundono memainkan musik bertemakan Rockligious, wuihh keren man….
So, nyesel banget gak datang ke acara ini, karena acara disini menarik banget dan sayang untuk dilewatkan….



Inspirasi dari pemenang Kuntowijoyo Award

Ssst mau tahu siapa orang yang mendapatkan Kuntowjoyo Award? Beliau adalah salah satu aset terbesar dalam dunia penulisan jurnalis dan sastra di Indonesia lho…. Namanya Radar. Sejumlah artikel, puisi dan cerpennya pernah dimuat di media cetak besar seperti Kompas, Tempo, dll.
Hebatnya lagi, di saat ia harus berjuang melawan penyakit gagal ginjalnya, ia masih aktif menulis untuk media cetak, benar-benar menginspirasi kita para pemuda untuk bisa bergerak dan bertindak membuat karya terbaik untuk bangsa ini.
Selamat pak Radar, inspirasimu akan mengalir dan membuat orang lain melakukan sesuatu yang lebih baik lagi untuk bangsa ini….

Salam Jalan-Jalan


Mas Senda
Sang Lirak

Senin, 24 Agustus 2009

Hunting Buku Diskonan di Singapore



Hmm mau cari buku yang berharga miring di Singapore? Nah saya ada rekomendasi tempat menarik di Singapore. Letaknya berada di dalam mall yang paling kecil di Orchard Road (maaf namanya saya lupa, tapi coba aja cari mall yang rada buluk and mirip toko pakaian murah di Jakarta, keliatan bedanya kok), tepatnya di lantai basement.
Nama tokonya DISCOUNT BOOK PTE LTD, toko ini menyediakan buku-buku dalam bahasa inggris dan mandarin. Bentuk tokonya mirip toko-toko majalah yang ada di halte busway Blok M.
Untuk koleksinya cukup banyak, disini kita akan menemukan beragam novel karya pengarang China, Jepang, Malaysia dan Singapore. Novel yang dijual biasanya novel dalam bahasa Mandarin, Inggris dan Jepang. Cukup menarik buat yang doyan hunting buku.
Ssst untuk discount buku jangan tanya? Toko buku ini bisa ngasih discount sampai 70% dari harga pasaran lho… Pokoknya gak bikin kantong terkuras deh (hmm ini versi orang sana lho, padahal harga buku di sana hampir dua kali lipat, yah kalo dihitung-hitung harganya gak jauh beda dengan harga buku di Indonesia). So buat yang ke Singapore pengen cari novel mandarin dan Jepang jangan lupa mampir ke sini ya….

Berburu Intan di Kota Berintan

Palembang terkenal dengan sebutan Kota Pempek, Bogor Kota Hujan, Yogya kota Gudeg, maka julukan yang melekat pada kota ini adalah Kota Berintan. Ialah kota Martapura yang terletak +/- 29 km dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.



Memasuki pintu gerbang kota ini, banyak terdapat menara-menara masjid yang menjulang, santri-santri bersepeda, bapak2 yang mengenakan Peci Haji serta Ibu2 dengan busana muslimah yang santun. Selain kota Berintan, kota ini juga mendapat julukan Kota Santri.



Di kota ini memang terkenal akan kerajinan perhiasan dan pernak pernik yang berasal dari batu2an alam khas Kalimantan. Mulai dari Cincin, Kalung, Gelang, hingga miniatur pohon2 semuanya terbuat dari batu.
Tidak hanya perhiasan untuk wanita, untuk pria pun banyak pilihan.
Harga yang ditawarkan pun relatif. Mulai dari harga belasan ribu rupiah untuk perhiasan yg terbuat dari batu olahan sampai dengan puluhan juta rupiah untuk perhiasan yang terbuat dari batu alami seperti intan dan berlian yang bisa ditemukan disini.



Martapura merupakan surga belanja bagi pecinta perhiasan dan pengkoleksi batu2 alam.
Aku yang tadinya tidak terlalu suka akan perhiasan pun bisa menjadi gelap mata melihat semua perhiasan yang terpajang rapi di etalase2 toko di pusat perdagangan batu permata ini dan tentu saja karena harga yang murah.



Jadi, jika sobat lirak lirik akan ada rencana berplesiran ke kalimantan selatan, jangan lupa untuk singgah sejenak di kota Martapura untuk berbelanja perhiasan dan aneka souvenir disana.

Salam Jalan jalan,
Ayuk Lin
Sang Lirik

Minggu, 23 Agustus 2009

Green Canyon

Akhirnya keinginan untuk ke Green canyon terwujud juga tahun ini. Semenjak melihat keindahan Green Canyon ini disalah satu acara jalan2 di televisi, aku sudah menetapkan hati, bahwa satu hari nanti aku harus kesana. Sebenarnya satu setengah tahun yang lalu kita hampir saja kesana, tapi pada saat mendekati daerah ini, hari sudah terlampau sore, sehingga tidak memungkinkan kita menuju kesana.



Green Canyon atau sering disebut oleh masyarakat setempat Cukang Taneuh yang berarti jembatan tanah, terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Ciamis, Jawa Barat. Jaraknya sekitar 31 kilometer dari Pangandaran. Nama Green Canyon sendiri sebenarnya dipopulerkan oleh Frank dan Astrid, turis dari Perancis dan Swiss, yang pada tahun 1990 datang Ke Cukang Taneuh.
Sumber: http://id.shvoong.com



Kawasan ini merupakan perpaduan antara sungai, lembah, hutan lindung dan bebatuan stalakmit dan stalaktit yang mempesona.
Untuk dapat menikmati ini semua, kita bisa menyewa perahu seharga Rp. 75 rb yang dapat diisi oleh 5 ~ 6 orang dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.

Perjalanan dimulai dengan menyusuri sungai dengan pemandangan hutan lindung di kiri kanan nya. Belum nampak sesuatu yang special setelah +/- 10 menit menyusuri sungai ini. Tak lama kemudian, tampak beberapa gundukan bebatuan yang diatasnya terus ditetesi air, layaknya hujan. Tunggu dulu.... ini bukan tujuan yg sesungguhnya, karena beberapa meter di depan akan nampak beberapa perahu yang telah berjejer mengantar penumpangnya untuk melihat keindahan dari Green canyon ini.



Terpampanglah satu pemandangan yang menakjubkan di depan mata, air sungai yg berwarna hijau jernih, tebing2 tinggi yang menjulang, bebatuan stalaktit dan stalakmit, percikan air yang terus turun dari atas seperti hujan yang tiada hentinya.



Beberapa wisatawan langsung turun ke air sungai untuk berenang dan menikmati dari dekat tebing2 yang indah ini. Untuk kegiatan tambahan ini (berenang) awak perahu yang membawa kita kesini dapat di jadikan guide dan dapat membantu kita untuk mengambil foto2 sewaktu kita berenang. Bagi yang tidak bisa berenang, jangan khawatir, di tiap2 perahu selalu di sediakan baju pelampung. Untuk ini kita akan dikenakan extra charge sebesar Rp. 100 rb (untuk membayar guide dan tambahan waktu).



Di hari libur, pengunjung yang datang kesini sangat membludak. Jadi, sebisa mungkin datanglah pagi2, jika tidak ingin lama menunggu antrian untuk naik perahu. Loket untuk menyewa perahu di buka dari pukul 8.00 ~ 16.00.
Sewaktu kesana, aku dan teman2ku sudah mendapat nomor antrian yang ke 203, padahal saat itu baru menunjukkan pukul 9.30 pagi. Bisa kebayangkan betapa banyak nya pengunjung disana.



Jika ingin berlibur ke daerah Pangandaran dan sekitarnya, persiapkanlah fisik dengan baik. Waktu yg akan ditempuh sekitar 8 ~ 10 jam dengan mengendarai mobil. Jangan lupa obat Anti Mabuk, kalau tidak ingin mual atau senewen dengan jalan yang berbelok2, obat ini sangat membantu. Untuk penginapan, mulai dari yang murah sampai hotel berbintang bisa ditemukan disini. Penginapan di daerah Pantai Barat relatif lebih mahal di banding Pantai Timur.

Salam Jalan Jalan,
Ayuk Lin
Sang Lirik

Hal-hal penting selama di Singapore


Ada beberapa hal penting yang harus kita perhatikan di Singapore, hmm mau tahu apa aja?

1. Di Singapore jangan harap merokok di tempat umum. Kalau nekat kita bisa di denda dua ribu dollar Singapore (Hmm satu dollar Singapore itu sekitar 7000 sampai 7500, itung aja sendiri dendanya…).
2. Jangan coba-coba meludah sembarangan kalau gak mau dimarahin sama warga sana. Bagi mereka meludah selain mempermudah penularan penyakit, meludah adalah sesuatu yang sangat menjijikan. So buat para peludah, telen dulu aja ludahnya ya, hehehe….
3. Jadwal kedatangan dan penjemputan di Singapore itu tepat waktu, so jangan sampai telat ya. karena kalau telat bersiaplah untuk ditinggal.
4. Cari makanan halal di Singapore itu sulit dan harganya cukup nonjok alias mahal. Di sini kebanyakan restaurant menggunakan sistem buffet, sehingga paket harga yang kita bayar cukup mahal. Sudah begitu makanannya belum tentu halal lagi, yah paling aman ya makan KFC atau MCDonald deh….
5. Masjid di Singapore dikit banget, jadi sebaiknya kita datang ke tempat-tempat wisata yang dekat dengan masjid. Karena sekalinya wilayah itu gak ada orang melayunya maka jangan harap ada masjid berdiri.
6. Gak perlu beli air mineral, coz air mineral disini mahal banget. Bayangin range harganya dari mulai satu dollar Singapore sampai tiga dollar Singapore, gila khan? So, kalau mau hemat ambil dan minum air keran aja. Lebih praktis dan hemat tentunya.
7. Kalau ke WC jangan lupa bawa air dalam keran coz WC disini model tisu semua, pokoknya buat kita orang Indonesia ribet deh…
8. Kalau punya dana terbatas tapi pengen belanja macem-macem, pada dateng ke China Town aja, di sini barang-barangnya murah dan ok punya. Hmm kita bisa tawar menawar lho…. Ssst disini juga ada souvenir-souvenir menarik khas Singapore. Dari mulai kaos, gantungan kunci sampai gunting kuku ada semua. Harganya murah kok, gak nguras banyak uang kita….
9. Kalau mau cari batu Giok dengan harga miring, Sobat Lirak-lirik bisa datang ke China Town disini dijual batu giok dengan harga cukup kompetitif.
10.Jangan lupa foto-foto di patung Singa, karena ini iconnya Singapore, gak foto disini sama aja kayak gak ke Singapore hehehe….
11.Waktu disini selisih satu jam lebih dulu bila dibandingkan WIB, penetapan jamnya hampir sama dengan WITA. Lucunya waktu adzannya lebih lambat bila dibandingkan WIB. Dan sebenarnya bila waktunya dikonversikan sama saja dengan WIB, cuma isengnya pemerintahnya netapin waktu satu jam lebih awal, hehehe lucunya….

Ok segini aja hal-hal penting yang sebenarnya gak penting. Namun berhubung banyak orang penting yang berkepentingan sangat penting mengetahui informasi yang tidak pentung, maka informasi ini menjadi penting (hahaha gak jelas ya…).

Salam Jalan-Jalan


Mas Lirak

Orchard Road



Hmm dimana ada jalan yang isinya mall semua? Hmm jawabnya ya Orchard Road. Di sini kita akan menemukan bermacam-macam mall. Dari mulai yang murah kayak model ITC sampai mall mewah kayak Senayan City. Semuanya menyatu dalam satu jalan.

Waktu kami diantar oleh mobil travel, kami diturunkan di bagian belakang sebuah mall bernama Ngee Ann City. Hmm desain mall ini mirip dengan Mall Ambasador, sebuah mall dengan konsep tembok granit merah bata gelap membuat mall ini semakin kuat nuansa elegannya. Mall ini menyediakan produk-produk yang hampir sama dengan Grand Indonesia, dan Plaza Indonesia. Malah menurut saya lengkapan di Grand Indonesia dan Plaza Indonesia, karena beberapa tenant seperti Roberto Cavalli, Marc Jacobs tidak ada di mall ini. So, kita bisa berbangga hatilah punya tenant yang lebih mewah bila dibandingkan mall ini.



Bosan melihat mall membuat saya ingin berpetualang di Orchard Road. Hmm dari hasil pantauan investigasi saya (jiahh kok ngomong jadi begini, kayak orang bawain berita bom aja…), saya menemukan beberapa catatan penting dan menarik untuk diperhatikan secara seksama bagi para pengelola mall disana.

Saya melihat Orchard Road memiliki ruang gerak pedesterian lebih besar bila dibandingkan mall-mall yang ada di Indonesia. Hal inilah yang mungkin menunjang beberapa orang bisa menikmati suasana pusat perbelanjaan sesungguhnya. Buat saya yang senang berjalan kaki hal ini sangat menyenangkan karena kita bisa berjalan ke sana kemari dengan bebas tanpa harus melewati trotoar. Hmm kayaknya berbeda jauh sekali dengan pusat perbelanjaan yang ada di Indonesia. Sudah trotoarnya kecil, banyak pedagang mangkal lagi, fiuh pejalan kaki di Indonesia kayaknya benar-benar terdzalimi deh (hahaha lebay nih…).



Suasana jalan di pedestrian walk Orchard menarik, karena di jalan ini ada beberapa pohon dan kursi yang cukup nyaman untuk dilewati. Lumayan enak dan nyaman untuk sekedar melepas lelah…

Bagi yang haus tidak usah khawatir…. Disini ada banyak air-air keran siap minum berseliweran di jalan (ssst… gak usah takut sakit perut minum air mentah, di sini air kerannya bisa di minum kok), so gak perlu takut kehausan ketika jalan-jalan di sini.



Ada apa lagi di Orchard Road? Hmm ada sesuatu yang menarik di Orchard Road lho…. Hehehe di sana ada Sex Shop yang cukup besar untuk dikunjungi para……(isi sendiri ya, takut kena undang-undang pornografi nih, hahahaha edan mode on), berbeda dengan di Jakarta yang nyempil dan malu-malu. Di sini semua serba terbuka dengan etalase yang menunjukan koleksi alat terbaru mereka. Hmm penataan etalasenya tidak jauh berbeda dengan optik-optik mahal di Indonesia lho. Sayangnya saya tidak tampilkan foto toko ini, soalnya saya takut blog kita disangka blog jual aksesoris dan obat kuat (bah bisa berabe kalau ada yang pesan, hehehe lha wong kita aja gak punya stock, hahahaha).

Eh ya saya punya pengalaman waktu di Orchard Road lho…. Jadi gini waktu di Orchard saya sama teman saya Ian ceritanya mau nyebrang nih di salah satu trotoar yang lebar jalannya kurang lebih sebesar jalan di depan museum mandiri kota lha. Nah waktu itu kita pikir kita bisa menyebrang di lampu merah ini, karena emang sebelumnya kita bisa menyebrang di lampu merah. Akhirnya kita coba aja untuk nyebrang, hmm belum sempat nyebrang ke tengah jalan tiba-tiba saja kami di prit-prit oleh polisi bertubuh tambun.



“Prit…prit… berhenti!” (sebenarnya dia pakai bahasa Inggris dengan logat mandarin yang terbata-bata, nah berhubung nih blog gak ada sub title bahasa inggris dengan logat mandarin, jadi saya terjemahin aja ya.... hehehe).
“Berhenti, berhenti jangan lewat sini.”
“Bahaya, kalau mo nyebrang lewat terowongan bawah.”
“Oh gitu ok pak….”

Alhasil kami turun ke bawah, hmm waktu turun ke bawah kami rada cenga’-cengo’…. Soalnya turun ke bawahnya menggunakan eskalator kayak di mall, wuih keren deh (norak banget ya?), tapi kerenan jalan bawah tanahnya di halte kota, karena di sini ada view air mancurnya sedangkan di sana cuma jalan to’ aja…. Kami pikir waktu itu jalan ini menuju langsung ke mall (kayak model Blok M), delalah (maksudnya ternyata ini pake bahasa Jowo) hanya tempat penyeberangan aja.

Yah begitulah pengalaman di Orchard Road, ssst ada dua cerita lagi tentang saya di Orchard Road, stay read di blog jalan-jalan kami ya….

Salam Jalan-Jalan


Mas Senda
Sang Lirak

Jumat, 21 Agustus 2009

Rangkaian Perjalanan ke Singapore

Menempuh perjalanan ke Singapore, bagi kita yang tinggal di Indonesia tidak susah kok. Kita bisa menempuh dengan jalan udara atau jalan laut. Hmm berhubung saya ke sana naik jalur laut maka saya akan ceritakan beberapa tips ketika kita melakukan perjalanan ke Singapore.

Jika kita ke Singapore kita bisa melewati tiga pelabuhan. Salah satunya adalah pelabuhan di daerah Batam Center. Saat saya dan beberapa teman ke sana tidak ada kesan istimewa di pelabuhan ini. Bangunan tiga lantainya tidak membuat saya terlalu tertarik menceritakan pada sobat lirak-lirik.



Meski begitu ketika kita akan pergi melewati pelabuhan ini menuju Singapore, kita harus menyiapkan hal-hal berikut:

1. Kita harus menyiapkan pasport kita.
2. Bagi yang ingin bebas fiskal, maka keluarkanlah NPWP yang kita miliki.
3. Jangan sampai meninggalkan potongan kertas yang terbuat dari karton (kertas ini berisi informasi kapan kita datang dan kapan kita akan kembali ke negara asal kita), sebab jika kita meninggalkan potongan kertas tersebut resikonya kita tidak bisa balik lagi ke Indonesia.
4. Perhatikan dengan jelas kapan kita datang dan kapan kita akan pulang. Jangan sampai kita coba-coba mengeluarkan jadwal kepulangan, kalau tidak mau berurusan dengan pihak keimigrasian.
5. Perhatikan kondisi fisik badan kita, usahakan badan kita tidak dalam keadaan demam. Karena bila kita demam, kita akan dicurigai terkena flu-flu aneh semisal flu burung atau flu ayam. So berhati-hatilah….
6. Kalau memang memungkinkan sobat lirak-lirik bisa membawa masker untuk berjaga-jaga agar tidak terkena penyakit, sst karena lalu lalang tourist kita harus berhati-hati dan waspada sebagai langkah pencegahan penyakit.
7. Jangan bawa narkoba! Di sini pengedar narkoba bisa kena hukuman mati lho! So, waspadalah, waspadalah, waspadalah, hahahaha….

Nah itulah hal-hal yang harus kita persiapkan sebelum menginjakan kaki dan memulai perjalanan di Singapore, so sudah siap-siap? Ayo kita berangkat….

Salam Jalan-Jalan


Mas Senda
Sang Lirak

Cisarua, hmm ok juga....



Daerah puncak yang terletak di perbatasan antara Bogor dan Bandung memang sayang untuk dilewatkan. Beragam tempat menarik bisa kita kunjungi, dari kebun binatang, makan jagung, berkunjung ke kebun teh, naik kuda, dll.



Hmm saya sebenarnya ingin membahas satu persatu, tapi berhubung foto penunjangnya tidak tersedia maka saya hanya akan menceritakan tempat yang bagus untuk dijadikan beristirahat di akhir pekan.

Di daerah Cisarua ada banyak sekali penginapan yang menawarkan paket-paket murah. Ada yang menyewakannya satu rumah empat ratus ribu rupiah perhari dan ada juga yang menawarkan enam ratus ribu rupiah untuk satu hari dengan dua bungalow.



Biasanya semakin tinggi lokasinya maka semakin mahal harga sewa. Ketika saya kesana bersama almarhum teman saya Umar, ada sebuah vila di daerah Cisarua yang bisa kita gunakan untuk acara-acara bersama anggota komunitas kita. Saya dan beberapa teman kala itu menginap di Villa Angga, villanya asyik dan viewnya cukup bagus. Hmm kalau sudah disini kemana-mana mudah, mau ke air terjun ok, mau berenang ok (sst di villa ini ada kolam renangnya lho...), dan mau jalan-jalan pagi dengan view keren, monggo.... Pokoknya tempatnya cozy habis untuk kita dan teman-teman menginap....

Jadi buat yang mau mampir dan pegen ngerasain enaknya jalan-jalan ke puncak, jangan lupa mampir ke daerah Cisarua ya....

Salam Jalan-Jalan


Mas Senda
Sang Lirak

Kamis, 20 Agustus 2009

Pantai Batu Hiu

Masih dari seputaran Pangandaran, kali ini kita akan berjalan-jalan ke Pantai Batu Hiu. Terletak di desa Ciliang, kecamatan Parigi.

Sekitar 200 meter dari Pantai, terdapat sebuah Batu Karang yang mirip Ikan Hiu. Oleh karena itulah, kenapa Pantai ini di sebut Pantai Batu Hiu. Pintu gerbang untuk masuk ke kawasan ini pun berupa patung Ikan Hiu.



Kita bisa menikmati pemandangan yang indah sembari berjalan-jalan di atas bukit yang teduh, yang menghadap langsung ke Samudra Indonesia. Banyak pengunjung memanfaatkan bukit ini untuk area piknik bersama keluarga. Di bukit ini juga banyak terdapat pohon PANDAN WONG. Banyak juga pedagang yang menjajakan berbagai souvenir, pakaian hingga buah2an disana.



Jika sobat Lirak Lirik berplesiran ke Pantai ini, jangan berharap bisa berenang-renang dan melakukan berbagai kegiatan watersport. Ombak yang sangat tinggi tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan2 tersebut. Banyak terdapat tulisan DILARANG BERENANG bisa kita jumpai di sekitar pantai ini.



Walaupun tidak dapat berenang disini, keindahan pantai, bukit dan karang batu hiu nya tetap bisa dinikmati untuk sejenak melepas lelah.

Salam Jalan Jalan,
Ayuk Lin
Sang Lirik

Rabu, 19 Agustus 2009

Ke Singapore Yu'...



Jalan-jalan ke Singapore Mau? Huaah negeri yang terkenal dengan surga belanja ini memang patut dikunjungi. Letaknya yang dekat dengan Indonesia membuat kita akan semakin ingin datang ke tempat ini. Terlebih dengan budaya kita yang doyan banget belanja, bukan begitu ibu-ibu? (Hehehe maaf buat yang bapak-bapak tidak saya sebutkan meski begitu yakinlah nama anda akan disebutkan di lain waktu, hahahaha).
Hmm hal-hal apa saja yang menarik di Singapore? Untuk lebih jelasnya saya akan bahas satu persatu pada sobat lirak-lirak…. Rencananya saya akan menuliskannya menjadi beberapa bagian yang menyatu pada label “Singapore Ok Juga”, so tunggu di beberapa hari ke depan ya….

Salam Jalan-Jalan


Mas Senda
Sang Lirak

Masjid Agung Jawa Tengah



Semarang, Semarang, jalan-jalan ke Semarang.... Hmm kali ini Sang Lirak akan bahas Masjid Agung di Semarang. Sebuah masjid dengan arsitektur unik dan menarik. Hmm mau tau kayak apa menariknya?



Hmm disini ada semacam payung yang bisa dikembangkan pada saat shalat Jumat. Bentuk payungnya unik mirip masjid di Arab Saudi. Suasananyapunsangat teduh dan nyaman, hmm bisa dikatakan masjid ini sangat cocok untuk i’tikaf dan merenung.

Selain itu ada keunikan lain dari masjid ini. Apa itu? Di sana ada sebuah menara yang digunakan sebagai tempat untuk melihat posisi bulan (untuk menentukan kapan puasa dan kapan lebaran). Jadi bisa dikatakan masjid ini memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan hari-hari besar agama Islam di Indonesia. Pokoknya kalau ke sini gak nyesel deh....



Untuk info detilnya sebagai berikut:

Masjid Agung Jawa Tengah bangunannya meneladani prinsip gugus model kluster dari Masjid Nabawi di Madinah. .Bentuk penampilan arsitekturnya merupakan gubahan baru yang mengambil model dari tradisi para wali dengan membubuhkan corak universal arsitektur Islam pada pada bangunan pusatnya dengan menonjolkan kubah utama yang dilengkapi dengan minaret runcing menjulang di keempat sisinya.

Masjid beserta fasilitas pendukungnya terletak di jalan Gajah Raya, Keluarahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari menempati tanah bandha Masjid Agung Semarang seluas 10 ha dan mampu menampung jamaah lebih kurang 13.000 orang.



Disamping bangunan Masjid disini juga dilngkapi fasilitas-fasilitas yang lain seperti: ruang kantor, ruang kursus dan pelatihan, ruang perpustakaan, ruang akad nikah dan auditorium. Dalam uapaya penggalian dana , dalam kompleks juga dibangun galeri pertokoan, ruang kantor yang disewakan, hotel dan toko cinderamata .

Sumber: http://semarang.go.id/pariwisata/index.php?option=com_content&task=view&id=49&Itemid=59

Salam Jalan-Jalan

Mas Senda

Selasa, 18 Agustus 2009

Pasir Putih, Pangandaran

Jika sobat lirak lirik berkunjung ke Pantai Barat Pangandaran, jangan lupa untuk mengunjungi pasir putih. Ada 2 cara untuk dapat mencapai pantai ini. Yang pertama lewat darat dengan cara berjalan kaki, yang dapat di tempuh kurang lebih 1 jam dengan melewati cagar alam yg terdapat disana. Yang kedua dengan menumpang perahu2 yg memang sengaja di sediakan untuk mengangkut wisatawan2 yg ingin pergi ke pasir putih ini. Hanya dengan membayar 10 rb per orang, kita sudah dapat bermain2 disini.



Di Pantai ini banyak kegiatan yang dapat di lakukan, mulai dari berenang, mencari kerang2 hingga ber snorkling. Di kawasan ini memang terdapat taman laut yang memungkinkan pengunjung untuk bersnorkling.



Untuk bersnorkling, kita tidak perlu membawa sendiri peralatannya, karena peralatan tersebut akan banyak sekali di jumpai di pinggi2 Pantai. Kita bisa menyewa peralatan snorkling lengkap dengan baju pelampung hingga kaki katak hanya dengan 20 ~ 25 ribu tanpa batasan waktu.



Menurutku, di pasir putih ini tidak terlalu nyaman untuk bersnorkling. Karena keadaan ombak yang cukup besar dan juga karang2 yang nampak sudah banyak yang rusak. Tetapi untuk mencoba tidak ada salahnya.




Salam Jalan Jalan,
Ayuk Lin
Sang Lirik

Nuansa Negeri Van Oranje

Di dera oleh rasa lapar yang tak tertahankan lagi sewaktu berada di Grand Indonesia, aku bersama teman kantor ku mulai mencari2 tempat makan yang di kira layak untuk makan malam pada saat ini.

Mulanya Vin, teman ku menyarankan untuk makan Pasta atau Pizza, Italian food lah judul nya. Tapi dengan lantang nya aku berkata, "Lidah ku tuh Indonesia banget Vin, jadi kita cari makanan Indonesia aja"



Setelah berkeliling2 cukup lama, belum juga ditemukan tempat makan sesuai selera kita. Tiba-tiba.....jreeeeenggggg......nampak lah kincir angin raksasa di hadapan kita. Tanpa pikir panjang aku langsung mengusulkan, "bagaimana kalo kita makan disana aja". Perkara lidah Indonesia banget tadi terlupakan begitu saja :D

Bisa jadi ini dikarenakan masih terbawa suasana Negeri Belanda yang di bahas dalam diskusi peluncuran Buku Negeri Van Oranje yang baru saja kita hadiri di Toko Buku Gramedia yang berada di Mal yang sama.



Dengan mengambil posisi duduk di luar restaurant, kita pun memesan menu Pancake berbeda rasa. Supaya lebih menguatkan nuansa Belanda, minuman yang kita pesan pun berupa teh tawar hangat beraroma melati. Tanpa menyia-nyia kan desain interior yang bagus disekeliling restaurant ini, kamera pocket pun beraksi :)



Ya, walaupun belum sempat menginjakkan kaki di negeri Kincir Angin, setidak nya nuansa ini bisa kita dapatkan di Grand Indonesia, Jakarta.
Tentunya aku masih terus berharap, suatu hari nanti aku benar2 bisa merasakan nuansa Van Oranje di tempat yang sesungguhya......

Salam jalan Jalan,
Ayuk Lin
Sang Lirik

Kidang Pananjung

Jika di Yogyakarta ada Malioboro, Bali ada Nusa Dua dan Jakarta ada Jalan Jaksa. Maka di Pangandaran ada Kidang Pananjung.



Kidang Pananjung merupakan nama jalan dimana banyak terdapat tempat2 makan, toko2 souvenir, toko2 pakaian, kios untuk membuat tato, sampai dengan penyewaan ATV dan Sepeda.

Layaknya pusat belanja wisata, tidak heran jika wilayah ini dipadati oleh wisatawan, mulai dari turis lokal sampai turis mancanegara. Barang2 yang dijajakan disini antara lain pakaian2 yang bernuansa pantai, mulai dari baju2 atasan yg berwarna cerah, baju tidur, rok2 pantai, souvenir2 yang terbuat dari kerang-kerangan, accessories seperti, kalung, gelang, cincin, dll.

Harga yang di tawarkan pertama kali tentu saja mahal, pandai2 lah menawar. Turunkan harga hingga 1/3 nya.



Jika tidak ingin berjalan kaki, ada alternatif kendaraan yang dapat disewa untuk menyusuri jalan Kidang Pananjung ini. Ada sepeda dan ATV. Sayangnya aku tidak sempat menikmati kedua nya di karenakan ada satu kejadian yang membuat hilang selera untuk mencoba kedua kendaraan ini.



Satu yang disayangkan dari tempat ini adalah kurangnya tempat makan yang menjajakan Sea Food. Mengingat daerah ini dekat sekali dengan laut, harusnya banyak warung2 makan atau restaurant2 yang menyediakan makanan laut, terutama fresh Sea Food.

Salam Jalan Jalan,
Ayuk Lin
Sang Lirik

Pantai Batu Karas



Lokasi wisata ini berada di Desa Batukaras, Kec. Cijulang, Ciamis, Jawa Barat. Tepatnya +/- 34 km dari Pangandaran.
Dibanding beberapa pantai yg ada di daerah ini, Pantai batu Karas ini tergolong pantai landai, ombaknya tidak terlalu tinggi, sehingga cocok untuk melakukan berbagai kegiatan watersport. Sebut saja, surfing dan Banana boat.

Menurut Tour Guide yang membawa kita kesana, Batu Karas sendiri berarti Batu Nisan. Karena banyak terdapat Batu2 Nisan di daerah ini, maka pantai ini pun dinamakan Pantai Batu Karas.



Melihat banyaknya orang2 yang asyik melakukan berbagai kegiatan watersport, aku dan temen2 ku pun ingin mencoba salah satu wahana yang ditawarkan. Mau Surfing, tidak mungkin, kita semua tidak ada yg bisa berenang. Mau berenang menggunakan Ban, too childish, akhirnya kita sepakat untuk mencoba Banana Boat.



Untuk bermain Banana Boat disini, setiap orang dikenakan tarif 45 rb. Dalam satu boat bisa menampung maximum 6 orang. Waktu tempuh untuk sekali perjalanan +/- 25 menit.

Sebelum mulai bermain, tiap-tiap orang diberi pengaman berupa baju pelampung. Instruktur juga memberi tahu, pada saat kita di lempar kelaut, lepaskan pegangan tangan kita dari boat nya.

Persiapan selesai dan wejangan dari intruktur sudah di dengar dan di cerna dengan baik, maka sekarang saat nya kita mulai permainannya.......



Pada saat si Banana Boat mulai bergerak, rasa excited tidak bisa di tutupi. Begitu sudah agak ke tengah, nyali mulai ciut, mengingat aku tidak bisa berenang, tapi aku menjadi sedikit tenang karena kita selalu berada di bawah pengawasan Instruktur.

Instruktur berada di boat depan yang berfungsi sebagai penarik si banana boat. Dia yang memberikan arahan kemana tubuh kita harus condong, ke kiri atau ke kanan agar si banana boat tetap seimbang.

Kira2 setelah 10 menit kita diajak berputar kesana kemari, tiba tiba, byaaaarrrrr...... rasa asin air laut masuk ke tenggorokan, mata perih dan kita sudah terapung2 di air. Sempat panik, tapi instruktur kita dengan sigap memberikan arahan agar kita mendekati boat dan dia juga membantu kita satu persatu untuk kembali lagi ke boat nya.

Banana Boat melaju lagi, setelah sepuluh menit berikutnya, hal yg sama terjadi lagi.
Kita tidak terlalu kaget lagi pada saat "pelemparan" yang kedua ini, karena sudah berbekal pengalaman "di lempar" sepuluh menit sebelumnya.

Permainan berakhir di "lemparan" yang ketiga. Kita "di lempar" ke air pada saat mendekati bibir pantai.


Salam Jalan Jalan
Ayuk Lin
Sang Lirik